Belum Masuk Puncak Kemarau, Cempaka Sudah Dua Kali Dilalap Karhutla

- Senin, 15 Maret 2021 | 12:41 WIB
SUDAH DUA KALI: Petugas BPBD Kota Banjarbaru berusaha memadamkan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di wilayah Sungai Tiung Cempaka Banjarbaru baru-baru tadi. | Foto: BPBD Banjarbaru for Radar Banjarmasin
SUDAH DUA KALI: Petugas BPBD Kota Banjarbaru berusaha memadamkan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di wilayah Sungai Tiung Cempaka Banjarbaru baru-baru tadi. | Foto: BPBD Banjarbaru for Radar Banjarmasin

BANJARBARU - Meski belum memasuki puncak musim kemarau. Namun, kejadian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Banjarbaru sudah mulai terjadi. Bahkan, sejauh ini sudah ada dua kali kejadian Karhutla di sepanjang bulan Maret ini.

Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarbaru. Dua kali kejadian Karhutla ini berada di kawasan yang sama. Dalam hal ini terjadi di Kecamatan Cempaka Banjarbaru.

Misalnya, yang baru-baru terjadi adalah di kawasan kelurahan Sungai Tiung Kecamatan Cempaka. Atau lebih tepatnya di Munggu Alung RT 33 RW 11 Kelurahan Sungai Tiung Kecamatan Cempaka.
Tak tanggung-tanggung, kebakaran yang terjadi pada Jumat (12/3) ini melahap setidaknya 5 hektare lahan kosong. Di tengah terik matahari siang, petugas gabungan pun harus berjibaku memadankan si jago merah.

"Betul, luasannya sekitar 5 hektare. Lokasinya di lahan kosong, kejadiannya siang hari. Beruntung, setelah ditangani langsung, api tidak menyebar dan tidak merembet ke kawasan pemukiman," kata Kepala Pelaksana BPBD Banjarbaru, Zainu Syahranie.

Menilik kebakaran sebelumnya, rupanya karhutla yang dulu sempat membakar lahan kosong seluas 2 hektare juga terjadi di titik yang berdekatan. Bahkan masih masuk dalam satu kawasan, yakni di Munggu Alung Sungai Tiung.

Meski terjadi di satu kawasan yang sama, namun sampai saat ini petugas belum dapat memastikan apakah ini dibakar dengan sengaja atau karena faktor cuaca alam.

"Kalau yang pertama itu luasan yang terbakar ada sekitar 2 hektare dan terjadi larut malam. Kita belum dapat pastikan penyebabnya, apakah sengaja atau faktor alam," tegas Zaini.

Dengan dua kali kejadian ini, maka sejauh ini sudah ada kurang lebih 7 hektare lahan di Kota Banjarbaru yang terdampak Karhutla. Tujuh hektare lahan ini sendiri berstatus lahan kosong dengan semak dan pepohonan.

Atas hal ini, ia kembali mengingatkan agar warga jangan membakar lahan dengan sengaja untuk keperluan atau alasan apapun. Sebab, efek Karhutla kata Zaini sangat berbahaya selain api berpotensi menjalar ke pemukiman.

"Kabut asap yang ditimbulkan sangat berbahaya bagi pernafasan, belum lagi dampak lain seperti jarak pandang terbatas. Jadi mari bersama-sama kita cegah Karhutla," tuntasnya. (rvn/bin/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pengedar Sabu di Samboja Ditangkap di KuburanĀ 

Jumat, 26 April 2024 | 19:32 WIB

EO Bisa Dijerat Sejumlah Undang-Undang

Rabu, 24 April 2024 | 08:00 WIB
X