Sudah sejak lama, Pemko Banjarmasin punya mimpi membangun Jalan Pierre Tendean kedua di Jalan Jafri Zamzam.
---
BANJARMASIN - Konsepnya wisata berbasis air. Berada di Sungai Kerukan, berseberangan dengan Stadion 17 Mei, Banjarmasin Tengah.
Tak gampang mewujudkannya. Sebab, permukiman padat penduduk di kawasan itu harus dibebaskan. Mengingat kawasan rekreasi itu memerlukan sedikitnya lahan seluas tiga hektare.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin, Muryanta menceritakan, masterplan-nya sudah ada sejak lama. Bahkan sejak era pemerintahan wali kota sebelumnya.
Perhitungan awal, setidaknya 100 persil (bangunan dan tanah) yang dihuni warga harus diganti rugi.
"Pembebasannya bertahap. Mungkin tahun ini setengahnya dulu. Soal anggaran, nanti dibantu Balai Wilayah Sungai Kalimantan II (perwakilan pemerintah pusat)," bebernya.
Ditekankannya, mega proyek ini tak hanya mampu mendongkrak perekonomian, tapi juga mengendalikan ancaman banjir.
"Karena akan dibangun pintu air. Jadi saat pasang dan surut, ketinggian airnya tetap stabil," tambahnya.
Dalam bayangannya, jika Siring Pierre Tendean menawarkan wisata susur sungai dengan menaiki kelotok, maka di Jafri Zamzam ada wahana seperti sepeda air.
Karena ketinggian dan arusnya bisa dikendalikan, maka menurutnya lebih aman. "Berbeda dengan Sungai Martapura yang arusnya tak bisa diperkirakan," tegasnya.
Ditanya berapa anggaran yang dibutuhkan, Muryanta mengaku belum memiliki angka persis. "Masih dihitung, termasuk keperluan pembebasan lahannya," tutupnya.
Pantauan Radar Banjarmasin kemarin (14/3) di Jafri Zamzam, tak jauh dari eks kantor PMI, sedang ada pengerukan sungai.
Warga RT 46 Kelurahan Teluk Dalam yang menolak namanya dikorankan, menganggap rencana pemko itu cuma isu.
