Ramadan Tahun Ini, Ekonomi Banua Diprediksi Masih Lesu

- Selasa, 16 Maret 2021 | 13:06 WIB
TRADISI TAHUNAN: Sebuah pasar di Hulu Sungai Tengah tetap buka pada Ramadan tahun lalu. Tahun ini ekonomi Kalsel diprediksi tak terlalu signifikan meningkat saat Ramadan. | FOTO: DOK/RADAR BANJARMASIN
TRADISI TAHUNAN: Sebuah pasar di Hulu Sungai Tengah tetap buka pada Ramadan tahun lalu. Tahun ini ekonomi Kalsel diprediksi tak terlalu signifikan meningkat saat Ramadan. | FOTO: DOK/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Bulan Ramadan sudah di depan mata. Ekonomi masyarakat biasanya akan terpicu positif mengingat daya beli yang biasanya meningkat pada Ramadan.

Namun pengamat ekonomi Universitas Lambung Mangkurat Arief Budiman menyebut, kondisi ekonomi di bulan Ramadan tahun ini tak akan jauh berbeda dengan tahun lalu. Memang saat ini ada kelonggaran diberikan oleh pemerintah seperti sudah dibukanya tempat makan, namun menurutnya itu tak akan menyasar banyak masyarakat luas.

"Pasarnya hanya generasi y (Gen Y) yang memang suka melakukan buka puasa bersama. Tapi daya belinya tak terlalu besar," ucapnya seraya mengatakan segmen keluarga masih tak akan banyak. "Mereka yang takut tertular Covid-19,” ucapnya.

Karena itu dia memprediksi ekonomi tak akan tumbuh terlalu signifikan. "Melihat kasus Covid-19 yang saat ini masih terus tinggi paling tumbuh sebesar 50 persen dibandingkan saat Ramadan tahun lalu. Tetap tak seramai waktu normal," ucapnya menganalisa.

Bisnis kuliner makanan buka puasa menurutnya juga tidak seramai sebelumnya. Selain itu juga bisnis pakaian Lebaran pun akan masih seperti tahun lalu. Maraknya penjualan online, tak menutup kemungkinan pasar pun akan kembali sepi.

“Yang akan marak malah bisnis kurir. Saat ini digitalisasi sangat besar pengaruhnya. Pasar yang banyak kerumunan di saat pandemi, orang pun berpikir datang. Pasar Sudimampir, Cempaka akan kembali sepi. Perubahan perilaku konsumen sudah terjadi,” kata Arief.

Begitu pula terhadap bisnis kue Lebaran. Silaturahmi yang biasanya dilakukan saat itu, sejak tahun lalu mulai dikurangi masyarakat karena bayang-bayang penularan Covid-19. Sehingga kue Lebaran permintaannya akan berkurang. “Kunjungan ke rumah berkurang karena Covid-19,” sebutnya.

Zaenab salah seorang pedagang kue kering di Pasar Lama Banjarmasin berharap bulan Ramadan tahun ini akan tinggi permintaan dibanding Ramadan tahun lalu. Dia mengaku, tahun lalu penjualan turun drastis. “Boro-boro ada yang beli. Orang ke pasar saja sepi,” keluhnya. (mof/ran/ema)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X