Cemara Masih Rusak Parah, Krisis Akses di Banua Masih Berlanjut

- Selasa, 23 Maret 2021 | 13:24 WIB
RUSAK: Lubang jalan di salah satu titik kawasan Cemara ditanami warga dengan pohon pisang. \ FOTO: ENDANG SYARIFUDIN/RADAR BANJARMASIN
RUSAK: Lubang jalan di salah satu titik kawasan Cemara ditanami warga dengan pohon pisang. \ FOTO: ENDANG SYARIFUDIN/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Jalur alternatif Jalan Cemara sampai saat ini masih mengalami rusak parah. Banyak bagian aspal yang berlubang. Padahal jalan tersebut menjadi satu-satunya akses yang menghubungkan Banjarmasin dan Batola.

Kerusakan jalan membuat truk maupun pikap angkutan banyak yang terperosok ke dalam lubang. Tak pelak peristiwa itu menimbulkan kemacetan.“Kalau sudah ada mobil yang terperosok, bikin macet, kendaraan enggak bisa lewat,” ujar Rizal salah satu pengguna jalan.

Seringnya terjadi kemacetan di kawasan tersebut menjadi perhatian publik termasuk anggota DPRD Provinsi Kalsel. Bahkan para wakil rakyat sudah memanggil Balai Pengelola Jalan Nasional (BPJN), Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kalsel belum lama tadi untuk mencari solusinya.

Kepala Bidang Jalan di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Banjarmasin, Chandra memahami keluhan tersebut. Ia hanya bisa meminta warga bersabar. Dia memastikan perbaikan jalan di kawasan tersebut sudah dianggarkan dan akan segera dikerjakan. “Tahun ini sudah termasuk dalam pengaspalan jalan, saat ini masih proses lelang, bulan Mei sudah masa pelaksanaan,” katanya.

Untuk penanganan sementara, pihaknya sudah menguruk lubang jalan menggunakan batu kerikil. Karena jika menggunakan pasir jika terkena hujan atau dilindas ban kendaraan bisa terhambur keluar.“Penanganan sementara oleh KUPT sudah 3 kali diuruk menggunakan material agregat yang lebih besar,” jelasnya.

Chandra menyebut beberapa penyebab cepatnya kerusakan jalan di kawasan tersebut, di antaranya akibat banjir pada Januari 2021 lalu yang merendam kawasan tersebut. Perpanjangan waktu pengalihan arus alternatif akibat tertundanya Jembatan Alalak juga menjadi faktor utamanya.

“Wilayah itu memang tempat leveransir batu, truk mereka yang sering amblas waktu mengantar material,” pungkasnya. (gmp/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X