Gara-Gara Tuduhan Duit Parkir, Ahim Taring Tebas Kawan Sendiri

- Rabu, 24 Maret 2021 | 15:12 WIB
TINGGAL PENYESALAN: Rahim, 42 tahun, menganiaya teman sekampungnya sampai tewas karena perkara sepele. | FOTO: MAULANA/RADAR BANJARMASIN
TINGGAL PENYESALAN: Rahim, 42 tahun, menganiaya teman sekampungnya sampai tewas karena perkara sepele. | FOTO: MAULANA/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Dugaan pengeroyokan dari keluarga korban terbantahkan. Polsek Banjarmasin Barat hanya menetapkan seorang tersangka saja.

Dia adalah Rahim, 42 tahun. Warga Jalan Kuin Selatan Gang Swarga itu punya julukan Ahim Taring.

Korbannya adalah Farid Setiawan. Pria 44 tahun ini ditemukan tewas bersimbah darat pada Minggu (21/3) menjelang tengah malam di depan Gang Mas Urai Jalan Belitung Darat.

Ahim ditangkap bersama barang bukti berupa parang, komplet dengan kumpangnya (sarung).

Ditangkap dalam pelarian menuju luar kota. Persisnya di atas Jembatan Basirih, Jalan Gubernur Subarjo, Banjarmasin Selatan pada Senin (22/3) pagi.

Kapolsek Banjarmasin Barat Kompol Mars Suryo Kartiko menyatakan, olah TKP dan pemeriksaan saksi tak mengarah pada dugaan pengeroyokan. Memang, dari perbincangan mulut ke mulut, Farid tewas karena dikeroyok enam orang. Disinformasi itu pun terlanjur menyebar di medsos.

"Hanya satu pelaku saja, bukan dikeroyok. Disebut-sebut pelaku lain juga ikut mendorong korban. Tapi ia tak ikut menganiaya, malah berusaha melerai perkelahian," jelasnya dalam konferensi pers di mapolsek, (23/3).

Ditambahkannya, beberapa jam sebelum insiden berdarah itu, korban sempat menggelar pesta miras. Bahkan sampai dua kali. Ditanya motif, pelaku menuding korban ikut-ikutan memungut uang parkir di atas lahannya. Farid kesal dan mengancam Ahim Taring, bahwa ia bisa saja menghabisi nyawanya.

"Korban ngeyel dan melontarkan ancaman. Apalagi mereka sama-sama dalam pengaruh alkohol. Emosi keduanya sampai tak terkontrol lagi," tambahnya.

Dari mana asal sajam tersebut? Rupanya dari pos jaga tempat pelaku bekerja. Merasa kepepet, ia segera mengambilnya.

"Jaraknya dekat, cukup menjangkau ke dalam posnya. Langsung ditebaskan ke tubuh korban hingga terkapar. Ada empat mata luka. Kepalanya luka berat dan lengannya hampir putus," rinci Mars yang didampingi Kanit Reskrim Iptu Yadi Yatullah.

Mengenai penangkapan, diakuinya tidaklah mudah. Polisi sempat berburu hingga ke Rantau, Kabupaten Tapin. Tapi di sana cuma ada adik pelaku. "Ada informasi ternyata masih di Banjarmasin. Kami lalu menyebar, berbagi tugas. Akhirnya kami temukan di Jembatan Basirih, sedang melaju ke arah luar kota," bebernya.

Rupanya Ahim sempat bersembunyi di rumah kawannya di kawasan Banjar Raya. Saat ditangkap, ia memang dalam perjalanan menuju Rantau. Usai melakukan pembunuhan Ahim, bersembunyi di kawasan Banjar Raya. Di rumah temannya itu dia sempat satu malam, dan pagi hari dia berencana ke Rantau.

"Saya ke rumah teman dan bingung mau kemana," aku Ahim. Dia berdalih tak ingin membunuh, hanya terdesak hendak membela diri.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pengedar Kabur, Orang Suruhan Diringkus

Rabu, 17 April 2024 | 09:34 WIB

Sepeda Motor Dikembalikan Sindikat Penipu

Senin, 15 April 2024 | 15:15 WIB

Lima Rumah Hangus di Lok Bahu, Polisi Selidiki

Sabtu, 13 April 2024 | 15:35 WIB
X