Pondok Tergenang, Santri Tetap Belajar

- Rabu, 24 Maret 2021 | 15:17 WIB
TETAP BELAJAR: Pondok Pesantren Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari Desa Dalam Pagar melaksanakan kegiatan belajar mengajar kendati tergenang.
TETAP BELAJAR: Pondok Pesantren Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari Desa Dalam Pagar melaksanakan kegiatan belajar mengajar kendati tergenang.

MARTAPURA – Semangat para pencari ilmu tidak surut kendati banjir berkali-kali datang. Bahkan, sejak Desember 2020 lalu, sudah 5 kali banjir terjadi di kawasan pesisir Sungai Martapura. Imbasnya, banyak aktivitas warga terhenti, namun tidak untuk kegiatan belajar di Pondok Pesantren Syekh Muhammad Arsyad Al Banjary.

Pondok terletak di Desa Dalam Pagar, Kecamatan Martapura Timur tersebut kembali terendam banjir dan air meluber sampai ke dalam ruang kelas belajar. Para santri tetap masuk kelas dan belajar sedangkan kakinya terendam di genangan air banjir susulan. Nasib serupa dialami oleh ustaz yang membacakan kitab kuning. Kedalaman air diperkirakan selutut orang dewasa.

“Hujan terus menerus tiap hari, kabarnya di Pengaron juga sempat tinggi. Kami sudah empat hari terendam dan tetap belajar seperti tidak ada banjir, semua seperti normal-normal saja,” kata Muhammad, santri Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari Dalam Pagar.

Kendala yang dihadapi santri saat banjir adalah sulit mencapai lokasi pondok karena menerobos air setinggi lutut dewasa. Dirinya sendiri mulai terserang kutu air dan telapak kaki dan disela jari kaki mengalami gatal-gatal. Muhammad mengaku senang-senang saja aktivita belajar normal karena sempat libur lama waktu banjir besar melanda Kabupaten Banjar.

Sementara itu, Ustaz Majhari menerangkan, kegiatan mengaji kitab kuning dilanjutkan seperti semula kendati banjir. Pasalnya, santri akan menikmati masa libur sebulan penuh saat bulan Ramadan yang sudah diambang pintu. Tidak semua santri diminta masuk kelas, hanya tingkat tsanawiyah dan aliyah, sedangkan madrasah masih diliburkan.

“Santri madrasah tetap libur karena masih kecil. Kami khawatir mereka malah bermain air,” tutur Majhari.
Di Akhir wawancara, Majhari menitip aspirasi kepada Pemerintah Kabupaten Banjar serta mencarikan solusi banjir. Untuk jangka pendek, pemerintah bisa meninggikan lokasi sekitar pondok. atau dicarikan solusi lain karena tiap musim hujan, pondoknya kebanjiran.

Terpisah, Bupati Banjar H Saidi Mansyur sudah memerintahkan SKPD teknis membuat kajian mendalam penyebab banjir. Kemudian merealisasikan program untuk mengendalikan banjir. Tentu ada program jangka pendek juga program jangka panjang. Karena, banjir 2021 relatif lama dan sangat besar. (mam/ram/ema)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X