Pemungutan Suara Ulang, Partipasi Warga Bisa Naik

- Kamis, 25 Maret 2021 | 15:28 WIB

BANJARMASIN - Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) agar KPU Banjarmasin melaksanakan pemungutan suara ulang di tiga kelurahan di Kecamatan Banjarmasin Selatan cukup mengejutkan. Banyak kalangan memprediksi partisipasi masyarakat akan menurun dalam pemungutan suara ulang nanti. Berkaca pada 9 Desember 2020 target partisipasi 79 persen, ternyata realisasinya hanya 56 persen.

Namun pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari, Ani Cahyadi justru sebaliknya. Dia menduga partisipasi warga bakal meningkat. "Saya menduga ada kemungkinan partisipasinya akan lebih tinggi, dibandingkan 9 desember lalu," katanya, Rabu (24/3) siang.

Alasannya, masing-masing tim pemenangan yang bersengketa, Anada-Mushaffa Zakir maupun Ibnu Sina-Arifin Noor, bakal gencar turun menemui masyarakat agar mau datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Apakah pandemi Covid-19 tidak mengurangi niat masyarakat ke TPS? Menurutnya ketakutan masyarakat terhadap virus mematikan ini mulai menurun, tinggal tugas KPU bagaimana memformulasikan pelaksanaan teknis di lapangan, agar masyarakat tidak takut datang ke TPS.

"Masing-masing tim pasti gencar sosialisasi agar masyarakat mau datang ke TPS," cetusnya.

Pertarungan pada pemungutan ulang, Ibnu-Arifin dan Ananda-Mushaffa akan memperebutkan 29.056 suara di tiga kelurahan, Mantuil, Murung Raya dan Basirih Selatan. Siapakah dari keduanya yang akan memperoleh suara terbanyak.

Jika melihat perubahan perolehan suara sesuai hasil keputusan MK, memang tidak mudah bagi Ananda untuk mengalahkan petahana. Perolehan suara Ibnu Sina masih unggul, yakni sebanyak 84.386, sedangkan Ananda 69.525 suara. Selanjutnya Haris Makkie 34.448 pemilih dan Khairul Saleh 29.344 suara.

Selisih suara Ibnu dan Ananda cukup jauh 14.861 suara. Bisa saja hasil pemungutan suara ulang nanti Ananda unggul dari Ibnu Sina, asalkan suara Haris Makkie dan Khairul Saleh direbutnya.

Yang jadi pertanyaan, apakah bisa atau tidak, tergantung bargaining Paslon. "Bargaining, gencar sosialisasi, kekuatan tim sukses, ketiga strategi tersebut yang bisa menjadi kunci untuk memenangkan pilwali," pungkas Ani.


Kaji Daerah Rawan Pelaksanaan PSU

Sementara itu, Pemungutan suara ulang yang baru pertama kali terjadi membuat polisi bersiaga untuk melakukan pengamanan ketat.

"Semua kita anggap rawan, kita jaga semuanya dengan sebaik-baiknya, apapun itu hasilnya itulah yang terbaik dan itulah pilihan rakyat," kata Kapolda Kalsel, Irjen Pol Rikwanto usai peluncuran tilang elektronik tahap pertama di Aula Mathilda Batlayeri, kemarin (23/3).

Meski selama pelaksanaan Pilkada serentak 9 Desember 2020, kondisi berjalan aman dan lancar, tapi pihaknya tidak under estimate, tetap memantau jalannya pelaksanaan.

"Akan kita kaji lagi, pelaksanaan PSU ini bagaimana sih, bagaimana antusias serta reaksi masyarakat, kesiapan KPU dan lainnya, semua kita lihat dan analisa," ujarnya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X