Lolos dari Bayang-Bayang Kematian, Penyintas Covid Berkisah dalam Buku

- Jumat, 26 Maret 2021 | 14:05 WIB
Machli Riyadi
Machli Riyadi

Kamis 21 Januari lalu, merupakan malam terberat bagi Machli. Sesak napasnya kian menjadi-jadi. Mentalnya pun sempat jatuh. Sampai-sampai ia menitipkan wasiat singkat via WhatsApp. Setelah itu, terserah kepada yang Maha Kuasa.

-- Oleh: WAHYU RAMADHAN, Banjarmasin --

Sekelumit kisah itu dinukil dari buku berjudul 'Terlahir Kembali'. Buku setebal 40 halaman itu ditulis Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin, Machli Riyadi.

Penulisannya dirampungkan selama ia menjalani perawatan di rumah sakit, setelah sembuh dari COVID-19.

Dari halaman pertama sampai terakhir, mengisahkan pengalaman pribadinya saat berjuang melawan virus corona. Sejak gejalanya muncul, menjalani isolasi mandiri di rumah hingga dirawat di rumah sakit.

Total selama 19 hari. Terhitung sejak 14 Januari sampai 2 Februari.

Kepada Radar Banjarmasin, kemarin (25/3), Machli menceritakan, mulanya ia merasakan sakit kepala, meriang, disertai sedikit batuk. Dirasakannya sejak jam 4 sore, seusai mengikuti konferensi video untuk sosialisasi vaksin.

Pada hari yang sama, ia baru saja mendapat suntikan dosis pertama. Vaksinasi itu diseremonialkan di kantor Dinkes di Jalan Pramuka, Banjarmasin Timur.

Awalnya, ia mengira cuma efek samping biasa dari vaksin. "Berdasarkan pengalaman 25 tahun silam, saya pernah menjadi juru imunisasi selama empat tahun di Puskesmas Kelayan Dalam," ungkapnya.

Ternyata, sebelum divaksin, virus itu sudah mengendap dalam dirinya. Alhasil, vaksin yang disuntikkan tak mampu bekerja. Karena pembentukan antibodi itu perlu beberapa pekan.

Karena demam, Machli pun langsung pulang untuk rehat di rumah. Besok harinya, sekujur badannya terasa pegal. Seusai salat subuh, demamnya kian parah.

Seiring dengan peningkatan suhu tubuh, sesak napas mulai muncul. Machli kemudian meminta seorang staf Rumah Sakit Sultan Suriansyah untuk membawakan tabung oksigen ke rumahnya.

"Sesudah dipasangi oksigen dan infus, saya merasa sakitnya takkan lama. Bisa diatasi tanpa harus diopname atau rawat inap," kisahnya.

Sayang, perkiraan Machli meleset. Begitu malam hari tiba, sesak di dada dan batuknya kian menjadi-jadi.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB

Januari hingga Maret, 7 Kebakaran di Balangan

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:35 WIB
X