MISSION ISPOSSIBLE..?

- Jumat, 26 Maret 2021 | 14:08 WIB

BANJARMASIN - Untuk bisa mengalahkan petahana Ibnu Sina pada pemilihan ulang, Ananda harus bisa mengejar selisih suara sebesar 14.861 di tiga kelurahan di Banjarmasin Selatan. Dengan capaian suara yang didapatkannya pada Pilkada 2020 di kawasan itu, misi itu bisa dikatakan mustahil.

Pada Pilkada serentak 9 Desember lalu, di tiga kawasan itu Ananda hanya dipilih oleh 4.629 suara. Sementara Ibnu Sina mendapat suara sebesar 6.574 pemilih. Jika ditilik, Ibnu Sina menang di seluruh kelurahan yang akan menggelar pemungutan suara ulang itu.

Peluang Ananda semakin tertutup jika mengingat rendahnya partisipasi pemilih. Jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di tiga lokasi tersebut terdata sebesar 29.056 pemilih, namun dari angka itu hanya 15.028 orang yang menyalurkan suara, atau hanya 51,72 persen.

-

Meski hampir mustahil, bukan tidak mungkin dilakukan. Pengamat politik Ani Cahyadi menyebut tiga kunci yang bisa dilakukan adalah bargaining suara Paslon 01 Abdul Haris Makkie-Ilham Nor dan paslon 03 Khairul Saleh-Habib Muhammad Ali Al Habsyi. Kemudiaan gencar sosialisasi agar masyarakat datang ke TPS dan terakhir kekuatan tim sukses.

Kemungkinan yang paling cepat untuk mendongkrak suara adalah koalisi, memindahkan suara massa Haris Makkie dan Khairul Saleh. Yang jadi pertanyaannya sekarang, jika benar terjadi, kemana arah suara massa Haris Makkie dan Khairul Saleh akan diserahkan. Karena Ibnu Sina juga bisa mendapatkan limpahan suara itu.

Sebagai gambaran, pada Pilkada lalu, Khairul Saleh mendapatkan suara 1.990 di tiga keluarahan itu. Sementara Haris Makkie mendapatkan suara 1.817.

Haris Makkie sendiri sejak awal keputusan MK sudah membuka diri untuk kemungkinan. Dia mengatakan politik itu dinamis. "Kapanpun bisa berubah. Apalagi jika komunikasi berjalan baik," ucapnya seraya mengatakan hal ini tidak bisa diputuskan sendiri, karena pada saat pemilihan lalu perjuangan dilakukan bersama calon wakil, yakni Ilham Nor.

"Kalaupun ada, tidak bisa diungkap ke publik, karena kita tidak ingin menyakiti orang, bisa paslon maupun konstituen, karena bisa saja konstituen punya pilihan sendiri," kata Haris, Kamis (25/3) siang.

Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalsel ini mengaku sudah banyak massanya di Banjarmasin Selatan yang datang dan bertanya kemana harus menyalurkan suaranya pada pemungutan suara ulang nanti."Artinya ikatan emosional kami masih kuat," ucapnya.

Khairul Saleh pun mengungkapkan hal senada. Mantan Kepala Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Banjarmasin ini juga membuka peluang koalisi meski dia lebih memilih petahana.

"Secara emosional cenderung ke Pak Ibnu, paling tidak beliau punya pengalaman dan kemudian masih banyak yang tersisa dan harus diselesaikan," katanya kepada awak media, Selasa (23/3).

Dia berharap pada pelaksanaan pemungutan suara ulang nanti keduanya dapat bermain cantik "Paling utama harus menaati aturan penyelenggara Pemilu," pungkasnya.(gmp/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X