BANJARMASIN - Masyarakat Jalan Kini Balu Gang 1 Banjarmasin Tengah gempar, kemarin (26/3) sekitar jam 4 sore.
Pemicu kegegeran, Abdul Majid ditemukan tak bernyawa di dapur rumah kontrakannya. Laki-laki 56 tahun itu sehari-harinya mencari nafkah dengan menitipkan kue basah ke warung-warung.
Yang menemukannya adalah Sadri, anak tirinya. Ditemukan dalam posisi telungkup, agak miring, dengan hidung mengeluarkan darah.
"Kemarin (25/3) anaknya pulang, tapi dipanggil-panggil tak merespons. Cukup lama Sadri menunggu sampai akhirnya berlalu pulang," kisah tetangga, Apri.
Kamis sore itu, Sadri tak merasa curiga. Ia mengira bapaknya sedang keluar. Tapi Jumat sore ia kembali. Lagi-lagi ketukan pintu dan ucapan salamnya tak berbalas.
Lewat sela ventilasi rumah, Sadri berjingkit untuk mengambil video lewat hapenya. "Lalu ia putar ulang, baru menyadari ayahnya sudah tersungkur. Dia langsung meminta bantuan untuk menjebol pintu depan," imbuh ibu rumah tangga satu ini.
Selama bertetangga, setahu Apri, Masjid tak pernah mengeluhkan penyakit serius. Kesehariannya terlihat sehat dan ceria saja.
"Tapi malam sebelumnya, saya mendengarnya batuk-batuk. Setelah itu, tak pernah melihat Pak Majid keluar rumah," kisahnya.
Jenazah dievakuasi ke kamar pemulasaran Rumah Sakit Ulin untuk pemeriksaan.
"Seperti serangan jantung, mungkin. Soalnya ada darah keluar dari hidungnya. Mungkin pembuluh darahnya pecah seusai terjatuh," kata Ketua RT 22 Kelurahan Antasan Besar, Sumiati.
Majid sudah tiga tahun tinggal di gang tersebut. Sepekan yang lewat, ia bepergian ke Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar.
"Istrinya ada, tapi di rumah sakit, habis kecelakaan lalu lintas. Sejak itu, tak lagi Pak Majid menjajakan kue, soalnya yang membikin kuenya adalah istrinya," tambah Sumiati.
Di lokasi, personel Polsek Banjarmasin Tengah berdatangan untuk olah TKP. "Diduga serangan jantung, tapi cuma pemeriksaan medis yang bisa memastikan. Tapi hasil pemeriksaan kami, tak ada tanda-tanda bahwa ia korban kekerasan," kata salah seorang anggota. (lan/fud/ema)