Ujian Sekolah: Sebagian Luring, Sisanya Daring

- Sabtu, 27 Maret 2021 | 14:41 WIB
Foto ilustrasi
Foto ilustrasi

BANJARBARU - Sebentar lagi SMA/SMK di Banua menggelar ujian sekolah (UAS). Meski digelar secara online, tapi beberapa siswa ada yang mengikutinya dengan offline atau luring lantaran di tempat tinggal mereka tidak ada sinyal internet.

"Ada 194 SMA/SMK siap melakukan UAS. Mayoritas secara online, tapi ada juga yang luring karena kesulitan internet," kata Penjabat Gubernur Kalsel, Safrizal ZA.

Dia mengungkapkan, bagi sekolah yang menggelar UAS secara luring, pihaknya memastikan protokol kesehatan diterapkan secara ketat. "Guru diwajibkan dites antigen. Serta semua harus pakai masker, jaga jarak, cuci tangan dan jumlah siswa dibatasi," ungkapnya.

UAS sendiri kata dia menjadi pengganti Ujian Nasional (UN), sebab UN tahun ini ditiadakan. "Ada tiga metode pelaksanaan UAS. Yakni, online dan offline. Tapi, kalau ada yang tidak bisa ikut ujian bisa diganti dengan penugasan," katanya.

Terkait jadwal pelaksanaannya, Safrizal menyampaikan, UAS digelar 29 Maret sampai 10 April. Diharapkan, kegiatan ini lancar dan berkualitas, meski sekolah selama ini dilaksanakan secara daring.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov Kalsel, H M Yusuf Effendi menuturkan, siswa yang mengikuti UAS secara luring kebanyakan yang bertempat tinggal di pinggiran. "Paling banyak di Tanah Bumbu," tuturnya.

Namun dia menyampaikan, hanya siswa yang tidak punya akses internet yang mengikuti UAS luring. Dalam satu sekolah, mungkin hanya dua atau tiga siswa. "Jadi campuran. Dalam satu sekolah, tidak semua siswa mengikuti UAS offline," ucapnya.

Yusuf juga memastikan, protokol kesehatan bakal diterapkan secara ketat bagi sekolah yang menerima siswa UAS secara offline. "Ini demi menghindari penularan Covid-19," ucapnya.

Lanjutnya, berdasarkan arahan dari Kemendikbud UAS merupakan alat ukur penentu kelulusankelulusan siswa. "Seperti tahun lalu, yang menjadi dasar kelulusan adalah ujian sekolah. Karena UN dihapus," paparnya.

Dengan begitu, dia menyampaikan, yang menentukan kelulusan siswa adalah pihak sekolah. "Selain hasil ujian, aspek lain yang dilihat sekolah untuk menentukan kelulusan ialah kepribadian siswa, akhlak dan hasil akademik di raport," pungkasnya. (ris/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X