BARABAI - Dinas Sosial HST membantah jika logistik korban banjir hilang. Padahal faktanya pintu gudang penyimpanan rusak karena dijebol orang tak dikenal. Pernyataan tersebut membuat pengelola Stadion Murakata Barabai Muhammad Tamami dan beberapa pegawai merasa dikambinghitamkan.
"Sangat jelas pintu rusak karena didobrak. Kalau dikatakan barang tidak ada yang hilang, saya tidak setuju. Pernyataan itu mengada-ada, seolah pegawai stadion yang merusak," ujarnya, Minggu (28/3).
Tamami menjelaskan, sejak pertama stadion dijadikan sebagai posko banjir, pihaknya sudah menyerahkan sepenuhnya pengelolaan stadion kepada dinas sosial melalui Tagana.
"Kunci-kunci gudang penyimpanan logistik saya berikan semua ke Tagana. Dan kunci itu tidak ada serep. Jadi yang bisa masuk keluar hanya yang membawa kunci," jelas Plt Kasi Pembinaan Olahraga Disporapar HST itu.
Sedangkan dari awal, Tamami sudah menyampaikan bahwa tidak ada pengamanan di Stadion Murakata. Dan itu sudah disampaikan langsung ke Dinsos HST.
"Antara Dinsos dan Disporapar sudah ada komunikasi soal pengamanan stadion. Dan hasilnya pengamanan sepenuhnya ada di bawah dinsos memalui Tagana," kata Tamami.
Sebelumnya, heboh dipemberitan jika Dinsos HST mengklarifikasi bahwa logistik banjir tidak ada yang hilang, walau pun pintu gudang dijebol. Kabid Data Dinas Sosial HST Muhammad Hardianto menyebut hanya ada miskomunikasi. "Kami akui ada miskonsepsi di tingkat bawah (dengan Tagana)," kata Hardi, Sabtu (27/3) melalui sambungan telepon.
Padahal, Hardi sempat merincikan barang-barang yang hilang di gudang logistik tersebut. "Barang yang hilang gas 3 Kg 19 tabung, beras 5 Kg 37 karung, gula 50 Kg 1 karung, dan paketan sembako 10 paket," ucapnya. (mal/ema)