BANJARMASIN - Beberapa jam setelah ditemukan, identitas mayat misterius di Gang Serai Jalan Gatot Subroto Banjarmasin Timur terungkap.
Namanya Bayu Marfian, 27 tahun. Dia warga Kalimantan Tengah, tapi tinggal bersama saudaranya di Jalan Tembuis Mantuil, Banjarmasin Selatan.
Terungkap karena Bayu pernah aktif di Mapala. Rekan-rekannya sesama aktivis pecinta alam lah yang mengenali ciri-cirinya.
Yang mengejutkan, ada dugaan bahwa korban dibunuh. Dugaannya kuat. Sebab, ada bekas jeratan tali di leher.
Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin Kompol Alfian Tri Permadi mengatakan, dibantu Resmob Polda Kalsel, kasus ini sedang diselidiki.
"Kami belum berani menyimpulkan bahwa ini korban pembunuhan," tegasnya kepada Radar Banjarmasin.
"Terlalu dini, hasil visum juga belum keluar. Doakan saja semoga cepat terungkap. Anggota masih bekerja di lapangan," tambahnya.
Penelusuran Radar Banjarmasin, ketua RT setempat, Anang Fadli memperkirakan mayat itu sudah lima hari berada di bawah tumpukan semak belukar tersebut.
Tapi selama itu, warganya tak pernah mencium bau-bau aneh. Hingga akhirnya ditemukan seorang pemancing.
"Ini kan gang buntu, heran juga sampai masuk kemari. Kami juga tak pernah mendengar ada teriakan atau keributan pada beberapa malam terakhir," kata pria berkacamata itu.
Salah satu warga gang yang enggan namanya dikorankan, sempat melihat rekaman CCTV di lingkungannya.
"Saya melihat ada tiga pria masuk sekitar jam 12 malam. Berboncengan satu motor. Dua jam berikutnya, mereka malah keluar berjalan kaki. Pakaiannya terlihat seperti basah," ujarnya dengan nada curiga.
Mayat itu ditemukan di tengah rawa pada Senin (29/3) sore. Tidak ada kartu identitas pada tubuh korban. Hanya tas selempang berisi kabel charger ponsel.
Begitu teridentifikasi, kemarin sore, keluarga langsung memakamkannya di Gambut, Kabupaten Banjar. (lan/fud/ema)