Daripada Nganggur, Rumah Makan Perlu Selada, Hidroponik Jadi Usaha Menjanjikan Untuk Milenial

- Jumat, 2 April 2021 | 14:45 WIB
Supriyadi asyik memeriksa tanaman selada di halaman rumah, Rabu (31/3) tadi
Supriyadi asyik memeriksa tanaman selada di halaman rumah, Rabu (31/3) tadi

Berbekal ijazah SMK, Supriyadi memutuskan terjun ke dunia usaha, alih-alih bekerja di perusahaan. Kini, berbekal lahan sepetak di halaman, dia mulai meraup rupiah.

-- Oleh: Zalyan S Abdi, Batulicin --

Rabu (31/3) pagi, pemuda berkacamata itu asyik di halaman rumah. Ukuran sekitar 10x40 meter. Dia memeriksa helai-helai daun hijau segar. "Kalau-kalau ada hama," ujarnya, ketika ditemui di Desa Sungai Bulan, Kecamatan Satui.

Supriyadi mulai menggeluti usaha hidroponik akhir 2020 tadi. "Sebenarnya ini punya orang. Saya cuma merawat dan menjaganya saja," bebernya.

Teori dan praktik hidroponik telah dia kuasai. Beragam sayuran ditanam. Dibesarkan tanpa bahan kimia. "Sekarang yang lagi ramai (dibeli, Red) itu selada. Kan banyak toko barbeque. Cuma selada ini kurang cocok di tempat kita. Dia kan tanaman dataran tinggi, perlu udara dingin," bebernya.

Jika tanaman stres, hama rentan menyerang. Namun, Supriyadi menanggulanginya secara alami. Memasang jebakan. Hama-hama terperangkap dalam wadah seperti plastik. "Kami menjaga, jangan sampai ada residu kimia di sayur," bebernya.

Dari tanah di halaman tersebut, usaha hidroponik bisa meraup omzet hingga Rp8 juta per bulan. Konsumennya hanya pasar dan warung makan lokal. "Usaha ini cocok untuk anak-anak milenial. Daripada nganggur, mending bertanam di halaman. Lumayan hasilnya," tuntasnya.

Kebetulan rumah makan bermenu daging panggang memang mulai menjamur di dekat rumahnya. Rumah makan itu selalu menyediakan selada sebagai sayur utama. "Sayur masih terbatas. Kadang yang di lokal masih kurang mulus. Selada kita masih beda kualitasnya dibanding punya luar pulau," kata Nina, salah satu penjual.

Potensi bisnis sayuran sendiri terbilang baik di Tanah Bumbu. Di pasar harian, sayuran masih banyak dipasok dari luar pulau. "Dari lokal kadang habis sebelum sampai ke kami," ungkap Sutiyem, pedagang di pasar harian. (dye/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X