Perbaiki Bisnis, Perhotelan Minta Divaksin

- Jumat, 2 April 2021 | 15:15 WIB
MASIH LENGANG: Suasana Hotel Rodhita Banjarbaru baru-baru tadi. Demi bisa memperbaiki bisnis, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kalsel meminta kepada pemerintah daerah agar mereka masuk dalam prioritas vaksinasi. | FOTO: DOK/RADAR BANJARMASIN
MASIH LENGANG: Suasana Hotel Rodhita Banjarbaru baru-baru tadi. Demi bisa memperbaiki bisnis, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kalsel meminta kepada pemerintah daerah agar mereka masuk dalam prioritas vaksinasi. | FOTO: DOK/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Sepanjang virus corona mewabah, bisnis hotel dan restoran di Banua benar-benar terpuruk. Ini dikarenakan tamu mereka turun drastis dibandingkan masa-masa sebelum pandemi Covid-19.

Demi bisa memperbaiki bisnis, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kalsel meminta kepada pemerintah daerah agar mereka masuk dalam prioritas vaksinasi.

"Karena tenaga hotel berhubungan langsung dengan tamu-tamu. Jika karyawan banyak terpapar Covid-19, maka mengakibatkan tamu tidak berani menginap di hotel," kata Ketua BPD PHRI Kalsel, Rosally Gunawan, kemarin.

Menurutnya, pemerintah harus memikirkan hal tersebut, sebab hotel dan restoran merupakan sektor yang paling terdampak di tengah pandemi Covid-19. "Banyak usaha hotel dan restoran tutup dan tentunya juga berakibat banyaknya karyawan yang dirumahkan," ujarnya.

Dirincikannya, akibat pandemi ada 10 hotel berbintang yang tutup dan sekitar 1.400 karyawan dirumahkan pada 2020 lalu. "Sampai sekarang pun beberapa hotel masih merumahkan karyawannya, karena pendapatan menurun akibat belum selesainya wabah virus corona," rincinya.

Lanjutnya, sesuai dengan keinginan pemerintah pusat bahwa ekonomi di bidang pariwisata harus segera pulih dan kembali berkembang maka digalakkan lah program vaksinasi. "Untuk itu, kami sangat membutuhkan vaksinasi Covid-19, agar tenaga kerja maupun konsumen dapat terlindungi dari virus," ujarnya.

Sayangnya, kata dia Pemko Banjarmasin tidak merespons keinginan PHRI Kalsel terkait vaksinasi. Padahal, daerah lainnya memberikan respons baik. "Beberapa kali pengurus PHRI menghubungi Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, melalui telepon tidak diangkat, di WA tidak dibalas dan dikirim surat tidak ada respons," kata Rosally.

Ditambahkannya, padahal hotel dan restoran paling banyak berada di Kota Banjarmasin. Di kota ini BPC PHRI mempunyai anggota sekitar 60 hotel dan restoran. Sektor ini juga berperan penting bagi PAD Kota Banjarmasin, karena berkontribusi besar untuk pajak retribusi daerah.

"Vaksinasi karyawan hotel dan restoran di Banjarmasin harusnya jadi prioritas. Karena di sana saja ada 1.600 peserta, dari total 2.300 karyawan se-Kalsel," tambahnya.

Karena tidak ada respons dari Pemko Banjarmasin, dia menyampaikan, pengurus pun menghubungi Dinas Kesehatan Kalsel untuk minta bantuan diteruskan ke dinas terkait di Kota Banjarmasin.

"Apakah sektor Hotel dan resto tidak terlalu penting bagi Pemko Banjarmasin yang setiap bulan menyetorkan retribusi pajak miliaran rupiah? Kami akan melaporkan tak diresponsnya permintaan vaksinasi ini ke Kementerian Kesehatan lewat BPP PHRI agar ditindaklanjuti," tegas Rosally.

Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin, Machli Riyadi berjanji akan memenuhi permintaan vaksinasi PHRI. "Tapi pada periode berikutnya, karena sasaran saat ini adalah lansia dan pekerja publik. Urutannya sangat banyak," jelasnya.

Dia meminta agar BPC PHRI Banjarmasin bersabar, karena dipastikan akan mendapatkan jadwal vaksinasi. "Sabar dulu, sudah kami jadwalkan," pungkasnya. (ris/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X