Membelajarkan Siswa Autis Tanpa Pesimis

- Sabtu, 3 April 2021 | 13:10 WIB
Penulis: BETYA SAHARA, M.Pd
Penulis: BETYA SAHARA, M.Pd

Hari Peduli Autisme Sedunia yang dilaksanakan setiap tanggal 2 April terasa spesial, karena pandemi Covid-19 yang masih melanda. Dengan situasi saat ini, bukan berarti menyurutkan semangat pendidik dalam melayani siswa dengan gangguan spektrum autisme, justru sebaliknya menjadi pemupuk semangat dalam melayani mereka belajar.

===========================
Oleh: BETYA SAHARA, M.Pd
Guru SLB Negeri Kota Banjarbaru
===========================

Sebagaimana diketahui, program pengembangan interaksi, komunikasi, dan perilaku bagi siswa autis diberikan kepada siswa dari Pendidikan Anak Usia Dini sampai SMALB, dan siswa yang berada di sekolah inklusif. Hal ini dilandasi oleh pandangan dan pendapat para ahli pendidikan luar biasa bahwa: “Penyelenggaraan layanan pendidikan untuk siswa bberkebutuhan khusus tidak boleh menitikberatkan pada ketidakmampuannya tetapi harus memperhitungkan kompetensi yang masih mungkin dikembangkan”.

Program pengembangan interaksi, komunikasi, dan perilaku bagi siswa autis merupakan upaya pendidikan yang diberikan secara khusus, karena pada umumnya siswa autis mempunyai gangguan interaksi, komunikasi, dan perilaku sosial.
Pendidikan dan pengajaran siswa autis pada umumnya dilaksanakan berdasarkan pada beberapa prinsip. Terstruktur, pendidikan atau pemberian materi pembelajaran dimulai dari bahan ajar/materi yang mudah ke yang sukar. Setelah kemampuan tersebut dikuasai, ditingkatkan lagi ke bahan ajar yang setingkat diatasnya namun merupakan rangkaian yang tidak terpisah dari materi sebelumnya. Struktur pendidikan dan pengajaran bagi siswa autis meliputi struktur (waktu, ruang, dan kegiatan).

Terpola, kegiatan siswa autis biasanya terbentuk dari rutinitas yang terpola dan terjadwal, baik di sekolah maupun di rumah (lingkungannya). Mulai dari bangun tidur sampai tidur kembali. Oleh karena itu, dalam pendidikannya harus dikondisikan atau dibiasakan dengan pola yang teratur. Namun, bagi siswa dengan kemampuan kognitif yang telah berkembang, dapat dilatih dengan memakai jadwal yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi lingkungannya. Supaya siswa dapat menerima perubahan dari rutinitas yang berlaku (menjadi lebih fleksibel).

Terprogram, prinsip dasar terprogram berguna untuk memberi arahan dari tujuan yang ingin dicapai dan memudahkan dalam melakukan evaluasi.Prinsip ini berkaitan erat dengan prinsip dasar sebelumnya. Sebab dalam program materi pendidikan harus dilakukan secara bertahap dan berdasarkan pada kemampuan anak, sehingga apabila target program pertama tersebut menjadi dasar target program yang kedua, demikian pula selanjutnya.

Konsisten, dalam pelaksanaan pendidikan dan terapi perilaku bagi siswa autis, prinsip konsistensi mutlak diperlukan. Artinya: apabila siswa berperilaku positif memberi respons positif terhadap sesuatu stimulan (rangsangan), maka guru pembimbing harus cepat memberikan respons positif (reward/penguatan). Begitu pula apabila siswa berperilaku negatif (reinforcement). Hal tersebut juga dilakukan dalam ruang dan waktu lain yang berbeda (maintenance) secara tetap dan tepat, dalam arti respons yang diberikan harus sesuai dengan perilaku sebelumnya.

Konsisten memiliki arti "tetap". Bila diartikan secara bebas konsisten, mencakup tetap dalam berbagai hal, ruang, dan waktu. Konsisten bagi guru pembimbing berarti tetap dalam bersikap, merespons dan memperlakukan siswa sesuai dengan karakter dan kemampuan yang dimiliki masing-masing individu siswa autistik. Sedangkan arti konsisten bagi siswa adalah tetap dalam mempertahankan dan menguasai kemampuan sesuai dengan stimulan yang muncul dalam ruang dan waktu yang berbeda.

Orang tua pun dituntut konsisten dalam pendidikan bagi anaknya, yakni dengan bersikap dan memberikan perlakukan terhadap siswa sesuai dengan program pendidikan yang telah disusun bersama antara pembimbing dan orangtua sebagai wujud dari generalisasi pembelajaran di sekolah dan dirumah.

Continue, pendidikan dan pengajaran bagi siswa autis sebenarnya tidak jauh berbeda dengan siswa pada umumnya. Maka prinsip pendidikan dan pengajaran yang berkesinambungan juga mutlak diperlukan bagi siswa autis. Continue di sini meliputi kesinambungan antara prinsip dasar pengajaran, program pendidikan dan pelaksanaannya. Kontinuitas dalam pelaksanaan pendidikan tidak hanya di sekolah, tetapi juga harus ditindaklanjuti untuk kegiatan dirumah dan lingkungan sekitar siswa.

Selain itu, dalam melaksanakan program pengembangan interaksi, komunikasi, dan perilaku peserta didik autis perlu memerhatikan rambu-rambu pelaksanaan agar tidak terjadi salah dalam merancang program, melaksanakan dan mengevaluasi program kegiatannya. Rambu-rambu yang perlu diperhatikan, yaitu program pengembangan interaksi, komunikasi, dan perilaku dibuat tidak berdasarkan jenjang, satuan pendidikan dan tingkatan kelas, tetapi disesuaikan dengan jenis, klasifikasi, tingkat kemampuan peserta didik, tingkat perkembangan emosi dan usia. Asesmen tentang kondisi peserta didik autis perlu diketahui sebelumnya untuk menentukan jenis latihan yang cocok dan sesuai.

Metode, alat pengembangan untuk pelatihan, dan evaluasi diserahkan sepenuhnya kepada guru. Bentuk latihan pengembangan interaksi, komunikasi, dan perilaku sebaiknya bervariasi, menarik perhatian, merangsang emosi, serta menuntun ke arah kesanggupan diri untuk melakukannya. Proses pengembangan dilaksanakan peserta didik dengan mengutamakan aspek senso-motoris dan psikomotor; dan Penguasaan kemampuan dan indikator tidak harus dilakukan secara berurutan, tetapi guru diberi wewenang untuk memilih sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik.

Pembelajaran bagi siswa dengan gangguan spektrum autisme memang memerlukan kekhususan dalam pelaksanaannya. Apalagi dengan pembelajaran jarak jauh seperti saat ini. Kolaborasi antara guru dan orangtua menjadi sangat penting, karena dengan kerja sama yang baik antara guru dan orang tua, maka pembelajaran di masa pandemi bagi siswa autis bukanlah sesuatu yang membuat pesimis. Justru sebaliknya, menjadikan pembelajaran semakin optimistis. (*)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X