BANJARMASIN - Pemko Banjarmasin mengusulkan ribuan guru yang berstatus honorer untuk diangkat sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Pelaksana Harian (Plh) Wali kota Banjarmasin, Mukhyar menyebutkan, dalam penerimaan satu juta ASN, pemko mengusulkan 1.726 orang untuk formasi guru.
Menurutnya, jumlah tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan tenaga pengajar yang diperlukan SD dan SMP di bawah Dinas Pendidikan Banjarmasin.
"Kami tetap mengutamakan guru honorer yang masuk dalam kategori dua (K2)," ujarnya, Kamis (1/4).
Perlu diketahui, K2 adalah status bagi guru honorer yang mengajar sebelum tahun 2005, tapi tak kunjung diangkat menjadi guru PNS sampai sekarang.
Selama ini mereka digaji dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS), bukan melalui APBN atau APBD.
Ditekankan Mukhyar, ini merupakan bentuk dukungan pemko atas nasib mereka. "Sudah lama mereka mencari kepastian atas nasibnya sebagai guru," ujarnya.
Ditanya terkait gaji PPPK yang lolos seleksi, ia menjawab, selain dari kas pemko, juga akan dibantu oleh pusat. "Bahkan informasinya pada tahun ini 100 persen masih ditanggung pusat," tukasnya.
Soal nominal, gaji guru PPPK akan disamakan dengan guru PNS. "Memang ada kebutuhan guru-guru dengan keahlian khusus. Tapi jumlahnya tidak terlalu banyak. Jadi kami mendahulukan guru honorer yang sudah lama mengabdi," tutupnya.
Perlu diketahui, pada tahun 2019 silam, ada 1.300 guru honorer yang mengabdi di Banjarmasin. (war/fud/ema)