BANJARMASIN - Pelaksanaan Ujian Sekolah (US) tatap muka pada jenjang SD dimulai kemarin (5/4). Dibandingkan kakak-kakak mereka di SMP, penerapan protokol kesehatannya tampak lebih baik.
Pantauan di SDN Pemurus Dalam 5, ada 58 siswa yang mengikuti US. Mereka disebar ke lima kelas.
Di sekolah yang beralamat di Jalan Beruntung Jaya ini, sebelum memasuki kelas, suhu badan siswa dicek. Disuruh mencuci tangan. Dan dilarang untuk berkerumun.
Sang kepala sekolah, Mujiburrahman mengapresiasi para guru yang sangat aktif dalam mengawasi muridnya. "Alhamdulillah, US pun lancar tanpa kendala," ujarnya.
US akan digelar sampai 10 April nanti. Sehari hanya satu mata pelajaran diujikan. Ujian digelar dari pukul 08.00 sampai 09.30 Wita. "Setelah itu siswa harus langsung pulang ke rumahnya masing-masing," tambahnya.
Salah seorang siswa, M Adi Satria mengaku senang bisa kembali ke sekolah. Baginya, jauh lebih menyenangkan ketimbang belajar daring di rumah. "Kalau di rumah malah lebih banyak tugasnya," ucapnya polos.
Bergeser ke SDN Mawar 2 Banjarmasin di Jalan Djok Mentaya, prokes di sini juga tak kalah ketat.
Sebelum ujian dimulai, kelas disterilkan dengan penyemprotan disinfektan. Begitu pula setelah siswa dan guru pulang.
Kepala sekolah, Wahdini Herawati bersyukur, dari 65 peserta US, semuanya bisa berhadir. Tak ada yang berhalangan.
Mereka dibagi ke tujuh kelas. Enam kelas diisi 10 siswa, satu kelas diisi hanya lima siswa. Tujuannya, memudahkan mereka untuk menjaga jarak.
Wajar kalau muncul pertanyaan, apakah tak ada orang tua yang khawatir atau berkeberatan dengan US luring ini?
Wahdini membenarkan kekhawatiran itu sempat muncul. Tapi setelah sosialisasi tentang kesiapan sekolah, orang tua siswa pun bisa diyakinkan.
Di sini, salah satu persiapannya adalah membentuk satgas covid setingkat sekolah. Tim itu diisi empat guru, plus para satpam sekolah.
"Bisa dipahami, sifat anak-anak seusia mereka sangat rentan berkerumun. Jadi harus terus diawasi," ujarnya.