Sebelum Dilarang, Mulai Mudik Duluan

- Selasa, 6 April 2021 | 13:15 WIB
MULAI RAMAI: Suasana Bandara Internasional Syamsudin Noor, kemarin. Terlihat mulai ramai karena masyarakat mulai mudik duluan, sebelum larangan diberlakukan. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN
MULAI RAMAI: Suasana Bandara Internasional Syamsudin Noor, kemarin. Terlihat mulai ramai karena masyarakat mulai mudik duluan, sebelum larangan diberlakukan. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Masyarakat nampaknya tidak hilang akal untuk bisa bertemu keluarga di kampung. Ketika pemerintah mengumumkan pada 6 sampai 17 Mei 2021 nanti mudik Lebaran dilarang, ternyata sudah ada yang duluan pulang kampung demi menghindari waktu larangan tersebut.

Informasi itu disampaikan Area Manager Lion Air Banjarmasin, Agung Purnama. Dia mengatakan, sejumlah masyarakat diketahui mudik duluan lantaran ada banyak calon penumpang yang mengajukan perubahan jadwal. Dari sebelumnya mendekati Lebaran, menjadi bulan ini.

"Karena mereka khawatir mudik dilarang sehubungan sudah beredar informasi tersebut, padahal sampai saat ini pemerintah belum mengeluarkan surat resmi terkait mudik tahun 2021," katanya, kemarin.

Selain banyaknya penumpang yang mengubah jadwal penerbangan lebih awal, dia mengungkapkan, bulan ini jumlah penumpang Lion Air di Bandara Syamsudin Noor juga meningkat signifikan.

"Saat ini Lion Air rata-rata melayani sekitar 1.484 penumpang sehari. Padahal bulan sebelumnya cuma 400 sampai 500. Ini kemungkinan karena ada yang mudik duluan tadi," ungkapnya.

Stakeholder Relation Manager, Bandara Intermasional Syamsudin Noor Ahmad Zulfian Noor membenarkan jika jumlah penumpang pada bulan ini mengalami peningkatan.

"Bulan ini rata-rata jumlah penumpang yang berangkat 2.600 per hari. Sementara bulan lalu rata-rata cuma seribu sehari," bebernya.

Dia tak menampik jika meningkatnya penumpang dikarenakan ada warga yang mudik duluan. "Iya (ada yang mudik), dan juga karena momentum libur Paskah, jadi banyak yang pulang," ucapnya.

Disinggung terkait larangan mudik Lebaran nanti, Zulfian menyampaikan bahwa pihaknya masih menunggu peraturan teknisnya dari pemerintah. Apakah akan diterapkan seperti saat libur Lebaran tahun 2020 atau tidak.

"Kalau syarat perjalanan seperti tahun lalu, kemungkinan ada penurunan penumpang sama seperti tahun lalu," ucapnya.

Diutarakannya, pada musim mudik Lebaran tahun lalu jumlah penumpang yang dilayani Bandara Internasional Syamsudin Noor turun signifikan. "Biasanya seribu lebih sehari, ketika ada larangan mudik jadi 500 sehari," bebernya.

Ihwal berapa potensi pendapatan bandara yang hilang akibat berkurangnya penumpang saat mudik dilarang, Zulfian belum mau membeberkannya. "Belum lagi, kita masih menunggu aturan teknis dari pemerintah," paparnya.

Sebelumnya, sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat, Pemprov Kalsel juga melarang masyarakat pulang kampung atau mudik pada Lebaran 2021. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penularan Covid-19.

Penjabat Gubernur Kalsel, Safrizal ZA mengatakan, larangan mudik berlaku bagi seluruh lapisan masyarakat, mulai dari Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI/Polri, karyawan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), swasta dan lain-lain. "Jadi kalau libur Lebaran boleh saja, tapi mudiknya jangan," katanya baru-baru tadi.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X