Berbagai Masalah Meliputi MTQ Kalsel ke-13: Berusaha Ditunda, Tapi Ada yang Tak mau Ikut

- Rabu, 7 April 2021 | 14:11 WIB
MUNDUR: Wakil Ketua LPTQ Tanah Laut Zainuddin memberikan pernyataan pada konferensi pers di aula  balai diklat hutan kota, selasa (6/4). | FOTO:
MUNDUR: Wakil Ketua LPTQ Tanah Laut Zainuddin memberikan pernyataan pada konferensi pers di aula balai diklat hutan kota, selasa (6/4). | FOTO:

Usai ratusan pesertanya terpapar Covid-19, yang pada akhirnya Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-13 tingkat provinsi ditunda. Namun muncul masalah baru.

---

Pemprov Kalsel sudah memutuskan untuk kembali menggelar MTQ Kalsel ke-13. Namun secara virtual, jadwalnya mulai besok hingga 9 April lusa.

Kafilah yang berstatus positif Covid-19 masih diberi kesempatan. Namun dengan syarat dan aturan. Mereka harus menggunakan peralatan atau gawai pribadi dan tidak diperkenankan bertemu orang lain atau publik. Syarat lain adalah kesehatan kafilah yang benar-benar tak mempengaruhi. “Bila dinilai tidak aman, sinyal di tempat karantina tidak cukup, maka yang bersangkutan tidak bisa ikut lomba,” kata Pj Gubernur Kalsel, Safrizal ZA kemarin.

Pelaksanaan MTQ tahun ini sendiri berbeda jauh dengan konsep sebelumnya. Yakni tak ada babak penyisihan. Semua peserta saat tampil secara virtual akan langsung dinilai oleh dewan hakim yang terpusat di Kabupaten Tanah Bumbu. “Metode lomba dipersingkat. Yakni menerapkan sistem gugur,” terangnya.

Menurut Safrizal, pelaksanaan MTQ Kalsel dengan konsep virtual ini akan menjadi model pelaksanaan serupa di provinsi lain. “Provinsi lain pun bisa mencontoh untuk mempersiapkan kafilah mereka di tingkat nasional,” ucapnya.

Meski dihelat secara virtual, Safrizal menegaskan, jika dalam pelaksanaanya tetap ada yang menimbulkan kerumunan, Satgas akan membubarkan. “Panitia agar tidak menyediakan tempat untuk menonton langsung,” tegasnya.

Di sisi lain, Pj Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar berpesan, kabupaten dan kota harus menyiapkan secara matang peralatan kafilahnya. Agar dalam pelaksanaannya tak mendapatkan kendala. Dengan konsep virtual, salah satu yang paling penting adalah jaringan internet. “Kami yakin saja, kabupaten dan kota di Kalsel sudah lengkap infrastruktur IT nya,” katanya.

Seperti diketahui, Pemprov Kalsel dengan berat hati menunda pelaksanaan MTQ Kalsel ke-13 pada Sabtu (3/4) lalu. Keputuan ini harus diambil mempertimbangkan keselamatan masyarakat dan upaya mencegah menyebaran Covid-19 di Kalsel.

Bagimana tidak, dari hasil pemeriksaan swab PCR para peserta, tak sedikit yang hasilnya positif Covid-19. Contohnya kafilah asal Kabupaten Tabalong, jumlah kafilah yang terpapar mencapai 54 orang. Jumlah kasus postif tak sedikit pula datang dari peserta Banjarbaru. Jumlahnya mencapai 48 orang.

Penundaan MTQ secara langsung tersebut juga menjawab ekspektasi dari beberapa pihak yang meminta untuk mempertimbangkan kembali pelaksanaannya menjadi tempat penyebaran Covid-19.

Terpisah, salah satu tim kerja lembaga pengembangan tilawatil quran (LPTQ) Kalsel, Noor Fahmi menyampaikan, pelaksanaan dengan konsep virtual sudah matang. Terlebih para dewan hakim sudah berada di Tanah Bumbu. “Semoga ajang mencari kafilah terbaik Kalsel untuk diikutkan di tingkat nasional pada Oktober mendatang,” harapnya.

Sayangnya, pandemi bukanlah satu- satunya permasalahan pada MTQ ke-13. Kemarin LPTQ Kabupaten Tanah Laut menyatakan mengundurkan diri dari gelaran ini.

Zainuddin, Wakil Ketua LPTQ Tanah Laut mengatakan bahwa mereka menemukan 17 nama-nama peserta yang berasal dari dua Kabupaten/Kota yaitu Kabupaten Banjar dan Kota Banjarmasin yang usia pesertanya melebihi batas yang telah diatur dan disosialisasikan pada tanggal 17 Februari 2021 lalu.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X