Pandemi Belum Terkendali, PPKM Jangan Dibikin Santai

- Kamis, 8 April 2021 | 13:08 WIB
Pemko Banjarmasin resmi melanjutkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro hingga 19 April mendatang.
Pemko Banjarmasin resmi melanjutkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro hingga 19 April mendatang.

BANJARMASIN - Pemko resmi melanjutkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro hingga 19 April mendatang.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Banjarmasin, Machli Riyadi mengatakan, keputusan itu diambil dalam rapat di Balai Kota bersama Pj Wali Kota Banjarmasin, Akhmad Fydayeen, (7/4) siang.

"Sesuai Inmendagri Nomor 7 Tahun 2021, PPKM Mikro diperpanjang," kata Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin itu.

Kembali Machli mengklaim, bahwa PPKM kali ini bakal lebih ketat. Bahkan pengawasannya sampai level rukun tetangga. "Pengawasannya berjenjang, dari wali kota sampai ketua RT dan RW," bebernya.

Machli bisa optimis, karena operasi yustisi untuk penegakan protokol kesehatan akan diperkuat.

Perwali Nomor 68 Tahun 2020 akan dinaikkan menjadi perda (peraturan daerah). "Sanksinya masih sama, tapi kemarin kan cuma peraturan kepala daerah," jelasnya.

Sementara itu, anggota Tim Pakar COVID-19 Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Hidayatullah Muttaqin menuntut pemerintah jangan bersantai. Karena pandemi sudah di luar kendali.

Karena sejak PPKM Mikro berlaku, penambahan kasus positif dan angka kematian belum bisa direm.

Melihat gambaran besar masalah, rasio positif nasional masih tinggi. Jauh dari standar WHO (organisasi kesehatan dunia).

"Rata-rata dalam sehari ada 5.712 penduduk Indonesia yang terdeteksi positif. Ditambah 151 kasus kematian per hari," ujarnya, kemarin. "Kasus aktifnya juga masih tinggi, 122.524 orang," tambah Muttaqin.

Ketika pemerintah tampak melonggar, masyarakat pun menjadi santai. Akhirnya, muncul pukulan balik dari pandemi.

Itu ia tangkap dari pesan pemerintah bahwa vaksinasi dan PPKM berhasil. Pesan-pesan itu menurunkan kewaspadaan masyarakat.

"Pemerintah melarang mudik lebaran, sebaliknya membuka destinasi wisata lokal," sesal dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis tersebut.

"Satu bulan ke depan, waspadai gelombang kedua. Sekali lagi, jangan santai. Pandemi belum terkendali," tutupnya. (war/fud/ema)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Investor Masuk, Orientasi PAM Bandarmasih Berubah?

Senin, 15 April 2024 | 17:00 WIB

Liburan di HST, Wisata Air Jadi Favorit Pengunjung

Senin, 15 April 2024 | 14:00 WIB

Libur Lebaran, 2 Kecelakaan Maut di Banjarmasin

Senin, 15 April 2024 | 12:10 WIB
X