Mengamuk dan Menghabisi Dua Nyawa, Sahraji Juga Pernah Dirawat karena Gangguan Jiwa

- Kamis, 8 April 2021 | 14:01 WIB
SEPI: Rumah Sahraji di Desa Sungai Jaranaih, Kecamatan Labuan Amas Selatan, Hulu Sungai Tengah terlihat sepi kemarin. | FOTO: JAMALUDIN/RADAR BANJARMASIN
SEPI: Rumah Sahraji di Desa Sungai Jaranaih, Kecamatan Labuan Amas Selatan, Hulu Sungai Tengah terlihat sepi kemarin. | FOTO: JAMALUDIN/RADAR BANJARMASIN

BARABAI- Para tetangga tak ada yang menduga jika Sahraji (28) tega menghabisi nyawa orang. Di tangan pria yang diduga mengidap gangguan jiwa itu, seorang kakek berusia 82 tahun dan seorang bocah berusia 3 tahun tewas. Dia juga melukai seorang petani secara brutal.

Dalam kesehariannya Sahraji dikenal warga sebagai sosok yang baik. Memang pada tahun 2017 silam Sahraji sempat dirawat di poli kejiwaan Pembalah Batung Amuntai selama tiga hari. Namun setelah itu dipulangkan dan menjalani rawat jalan.

"Saya yang dulu mengantarkan Sahraji ke rumah sakit. Saya juga yang menunggu dia, jadi setelah keluar RS, Sahraji harus rutin minum obat dari dokter. Tapi sejak awal 2020 sepertinya obat itu sudah tidak diminum lagi," kata mantan Pembakal Desa Sungai Jaranaih Khairunisa.

Pembakal Nisa (sapaan akrabnya) tidak mengetahui persis kenapa Sahraji berhenti mengkonsumsi obat. Sebab setelah dipulangkan dari rumah sakit dia tidak terlalu memantau. "Jadi gejalanya tahun 2017 itu Sahraji sering ngomong sendiri makanya kita bawa ke RS poli jiwa di Amuntai," bebernya.

Setelah keluar dari rumah sakit pun Sahraji tidak mengeluarkan gejala yang aneh. Dalam kesehariannya layaknya warga biasa. Bahkan dia bekerja sebagai buruh tani dan memiliki usaha kecil penggilingan tepung beras di rumahnya. "Dia gak pernah mengamuk selama ini. Kami juga kaget dia bisa senekat itu," lanjut pembakal.

Bahkan Sahraji diketahui sering ikut majelis taklim ceramah agama islam di desanya yakni Desa Sungai Jaranih RT 3 Kecamatan Labuan Amas Selatan setiap malam Jumat. "Tidak pernah tidak hadir," tegas Nisa yang juga sering ikut majelis bersama Sahraji.

Sahraji sendiri diketahui memiliki satu orang anak perempuan berusia 5 tahun. Anak ini buah hati dari istrinya yang bernama Mualimah. Namun sejak akhir tahun 2020 kehidupan rumah tangga mereka mengalami keretakan.

Buntutnya sang istri pergi meninggalkan Sahraji dan anak semata wayangnya. "Jadi dia tinggal berdua dengan anaknya sejak ditinggal istri," kata tetangga yang namanya enggan diwartakan.

Sebelum peristiwa pembunuhan yang terjadi pada Selasa (6/4) sekira pukul 16.00 Wita itu, Sahraji masih mengantar anaknya sekolah di Taman Kanak-kanak kemudian membantu kedua orang tuanya untuk menjemur gabah di depan rumahnya. Rumah Sahraji dan kedua orangtuanya saling berhadapan."Nah setelah itu sorenya dia pergi membawa parang yang memang biasanya dibawa untuk bertani," kisahnya.

Tak ada yang menyangka jika perginya Sahraji menuju Desa Batu Harang Kecamatan Haruyan untuk menjalankan aksinya mengamuk dan melukai warga di sana."Kami juga kaget kenapa sampai begitu," tandasnya.

Dari pantauan wartawan kemarin suasana rumah Sahraji di Desa Sungai Jaranih RT 3 masih sepi dan tertutup. Sedangkan di depan rumah orang tuanya nampak terlihat aktivitas warga menjemur gabah.

Kasus pembunuhan dan penganiayaan ini sekarang sudah ditangani oleh Polres Hulu Sungai Tengah. Kasat Reskrim Polres HST AKP Dany Sulistiono mengatakan jika Sahraji sudah ditetapkan sebagai tersangka. "Pasalnya 338 KUHP serta pasal 80 ayat 3 UU Perlindungan Anak dan pasal 351 KUHP," katanya kemarin.

Tersangka sekarang mendekam di sel Polres HST. Kasat mengungkapkan Sahraji sudah menjalani interogasi. Namun pada saat pemeriksaan dia tidak banyak bicara. "Diintrogasi sudah, tapi diperiksa sebagai tersangka belum. Pas diintrogasi baik-baik saja. Kalau ditanya saya gak ingat saya gak ingat," kata Kasat Reskrim.

Sejauh ini pihaknya terus berupaya menggali informasi dari tersangka. "Entah beneran gak ingat karena faktor kejiwaan atau tidak, kita akan periksa. Saat ini penyidikan masih berjalan," bebernya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Sepeda Motor Dikembalikan Sindikat Penipu

Senin, 15 April 2024 | 15:15 WIB

Lima Rumah Hangus di Lok Bahu, Polisi Selidiki

Sabtu, 13 April 2024 | 15:35 WIB

Pemotor Tewas Akibat Sopir Bus Mabuk Arak

Selasa, 9 April 2024 | 18:30 WIB
X