Kasus Naik, Kesembuhan Juga Naik

- Jumat, 9 April 2021 | 13:58 WIB
BANYAK SEMBUH: Petugas merapikan kamar untuk pasien Covid-19 di RSD Idaman Banjarbaru beberapa waktu lalu. | FOTO: DOK/RADAR BANJARMASIN
BANYAK SEMBUH: Petugas merapikan kamar untuk pasien Covid-19 di RSD Idaman Banjarbaru beberapa waktu lalu. | FOTO: DOK/RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Bukannya berkurang, Kalsel justru kembali mencatatkan rekor tambahan kasus Covid-19 harian. Berdasarkan data yang diumumkan Satgas Covid-19 Kalsel, kemarin (8/4) tercatat ada tambahan 301 pasien positif. Angka ini menjadi yang tertinggi, sejak kasus pertama diumumkan.

Dari tambahan kasus baru itu, terbanyak datang dari Kota Banjarmasin dengan 113 kasus. Disusul Kabupaten Banjar, 79 kasus; Tanah Bumbu, 41 kasus; Hulu Sungai Tengah, 27 kasus; Banjarbaru, 18 kasus; Tapin, 13 kasus; Barito Kuala, 8 kasus dan Hulu Sungai Selatan 2 kasus.

Dengan tambahan kasus dari delapan kabupaten/kota tersebut, jumlah kasus Covid-19 di Kalsel menjadi 29.618. Dari angka ini, masih ada 2.792 pasien yang dirawat atau isolasi. Sementara kasus kematian mencapai 864.

Kabar baiknya, meski kasus baru kemarin mencatatkan rekor, namun pasien sembuh harian tercatat lebih banyak: 497 orang. Paling banyak dari Kota Banjarmasin, dengan 341 pasien. Lalu Kota Banjarbaru, 68; Tanah Bumbu, 31; Tanah Laut, 15; Hulu Sungai Selatan, 12; Batola, 8; Tapin, 7; Banjar, 6; Hulu Sungai Tengah, 4; Balangan, 3 dan Kotabaru, 2.

Terkait catatan rekor baru tambahan kasus Covid-19, menurut Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kalsel, dr Rusdiansyah, melonjaknya kasus dikarenakan banyak yang abai dengan ganasnya virus asal Cina ini. "Sudah banyak yang abai," katanya kepada Radar Banjarmasin.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kalsel M Muslim mengklaim, menanjaknya kasus Covid-19 di Banua lantaran saat ini pemerintah sedang menggencarkan tracing dan testing. "Dalam beberapa minggu ini memang ada kenaikan kasus, dibandingkan minggu-minggu sebelumnya. Tapi jangan lupa, itu hasil dari tracing," ujarnya.

Dia mengungkapkan, tracing dilakukan dengan cara melakukan testing terhadap masyarakat yang kontak erat dengan pasien Covid-19. "Testing pertama kita lakukan dengan Rapid Test Antigen, kalau ada yang positif maka jadi suspek. Setelah itu diswab," ungkapnya.

Selain gencarnya tracing dan testing, dia tak menampik jika kegiatan di masyarakat dengan mengumpulkan banyak orang juga menjadi pemicu meningkatnya kasus Covid-19 di Banua.

"Tentu ini juga harus dievaluasi terkait dengan kegiatan masyarakat. Ada tiga hal yang harus dicermati. Menggunakan masker, cuci tangan pakai sabun, dan jaga jarak," beber Muslim.

Di sisi lain, untuk menghadapi pandemi Covid-19, program vaksinasi juga tengah dilakukan pemerintah. Dengan harapan, herd immunity atau kekebalan kelompok terhadap virus corona dapat tercapai.

Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Selatan Safrizal ZA mengatakan, herd immunity ditargetkan sudah terbentuk pada akhir tahun ini. "Melihat progres vaksinasi saat ini, herd immunity kita belum terbentuk. Target kita akhir tahun," katanya.

Diungkapkannya, kekebalan kelompok baru akan terbentuk apabila 70 persen populasi di Banua memiliki imunitas terhadap Covid-19. Imun sendiri terbentuk melalui vaksinasi. "Target kita akhir tahun ini 70 persen komunitas sudah punya imunitas," ungkapnya.

Terkait bagaimana progres vaksinasi, Safrizal menyampaikan, sejauh ini berjalan lancar. Pemprov Kalsel bersama pemerintah kabupaten/kota masih mengejar penyelesaian tahap kedua.

"Tahap kedua ini lumayan panjang. Karena yang divaksin banyak. Mulai dari para lansia, petugas pelayanan publik, pedagang hingga sopir angkutan," ucapnya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB

Januari hingga Maret, 7 Kebakaran di Balangan

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:35 WIB
X