ALUHALUH - Haji Denny Indrayana mengunjungi Pasar Aluh-Aluh, Kabupaten Banjar, Jumat (8/4). Ia secara proaktif mendatangi pedagang dan warga yang sedang berbelanja, menyapa serta bercanda tentang apa saja yang berkaitan tentang kehidupan pedagang di sana.
"Saya datang ke pasar-pasar untuk berkomunikasi, bersosialisasi, dan menyerap aspirasi dari pedagang," ungkap Haji Denny.
Dari kunjungan dan pantauan ke pasar tersebut, dia mendapatkan laporan dari salah satu pedagang udang yang juga berprofesi sebagai nelayan bahwa harga sedang naik.
Nelayan juga mengeluhkan hasil tangkapan berkurang disebabkan susahnya mendapatkan bahan bakar minyak.
"Minyak wahini ngalih banar dicari. Kapal kada bisa belayar mun kadeda minyak," kata Arfani, pedagang udang di pasar Aluhaluh.
Sebelumnya Haji Denny juga mengunjungi Habib Akmal di kediamannya. Kedatangannya ke sana untuk bersilaturahmi, juga menyampaikan proses pemungutan suara ulang yang akan digelar bulan Juni mendatang.
Di mata Habib Akmal, baginya Haji Denny seorang sosok yang religius dan dekat dengan masyarakat. Ia juga menyampaikan, Kalsel sudah saatnya butuh sosok pemimpin seperti Haji Denny yang dekat dengan masyarakat dan juga agamis, serta mengerti permasalahan.
"Kalau melihat sosok, beliau merupakan sosok yang agamis dan religius," kata Habib Akmal.
Setelah mengunjungi pasar Aluhaluh, Haji Denny bersama rombongan menaiki kelotok menuju Desa Podok. Ia melaksanakan salat Jumat di Masjid Baiturrahaman.
Setelah itu, Haji Denny langsung bersilaturahmi dengan masyarakat yang sudah berkumpul di rumah Amat, salah satu warga di desa tersebut.
Haji Denny menyampaikan kepada warga yang hadir untuk bersama-sama memerangi money politic. Karena politik uang adalah sumber dari segala permasalahan yang terjadi di Banua.
Ustadz Abdullah ketika ditanya tentang kedatangan Haji Denny, ia merasa senang desanya dikunjungi, walau pun jauh dari perkotaan dan menyeberangi sungai. Ia sepakat dengan Haji Denny politik uang bertentangan dengan prinsip agama. (*)
