Danau Eks Galuh Cempaka Bakal Digarap jadi Penampung Banjir

- Senin, 12 April 2021 | 12:46 WIB
COBA DIMANFAATKAN: Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin bersama jajaran Pemko Banjarbaru dan pihak perusahaan meninjau lokasi eks lahan tambang di wilayah Palm Cempaka Banjarbaru. | Foto: Muhammad Rifani/Radar Banjarmasin
COBA DIMANFAATKAN: Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin bersama jajaran Pemko Banjarbaru dan pihak perusahaan meninjau lokasi eks lahan tambang di wilayah Palm Cempaka Banjarbaru. | Foto: Muhammad Rifani/Radar Banjarmasin

BANJARBARU - Bencana banjir seakan jadi momok tahunan di Kota Banjarbaru. Meski Pemko sudah berupaya melakukan upaya mitigasi dan pengendalian, namun ketika intensitas hujan, banjir acap kali masih terjadi.

Sejauh ini, Pemko merencanakan beberapa program pencegahan dan penanganan. Namun yang teranyar, Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin membidik adanya dukungan dari pihak swasta dalam melakukan upaya mitigasi.

Misalnya yang akan coba digarap adalah memanfaatkan lahan eks tambang milik PT Galuh Cempaka yang berada di kawasan Palam Kecamatan Cempaka Banjarbaru. Lahan ini juga sudah ditinjau Wali Kota bersama pihak perusahaan, termasuk juga tim ahli hidrologi.

Secara singkatnya, upaya mitigasi banjir ini kata Wali Kota agar bisa dimanfaatkan dalam mereduksi potensi banjir. Salah satu yang bisa digarap nilai Aditya adalah menjadikan lahan bekas tambang perusahaan jadi embung menampung air.

"Benar, jadi kita sudah melakukan peninjauan dan minta data-data terkait mapping, topografi daerah tambang yang sudah direklamasi dan yang belum. Termasuk juga keberadaan danau-danau yang ada bekas pasca tambangnya," kata Ovie -panggilan akrabnya.

Dari data yang diperolehnya, bahwa total lahan potensial yang bisa dimanfaatkan untuk upaya mitigasi banjir cukup luas. Yakni jika ditotalkan luasannya mencapai ratusan hektare.

"Kita lihat di lokasi dan data yang dikantongi, ada 3 sampai 4 titik yang bisa kita manfaatkan. Ya totalnya sekitar 340 hektare yang bisa dimanfaatkan. Bersyukur, PT Galuh Cempaka Insya Allah akan membantu upaya mitigasi ini," sambungnya.

Secara gambaran singkatnya, nantinya lahan yang disulap jadi embung ini kata Ovie akan bisa menampung air yang memenuhi aliran-aliran sungai. Makanya ia menginginkan embung dari pemanfaatan lahan eks tambang ini bisa terkoneksi dengan aliran sungai ataupun embung-embung yang sudah ada di Kota Banjarbaru.

"Memang kita perlu penghubung agar semua bisa saling terkoneksi nantinya. Lalu juga ada sistem pintu airnya yang bisa mengatur aliran airnya, dengan adanya embung baru dari pemanfaatan lahan eks tambamg ini, Insya Allah banjir dapat kita cegah ke depannya," harapnya.

Misalnya yang turut jadi atensi Ovie adalah soal keberadaan danau yang ukurannya kecil-kecil di wilayah lahan PT Galuh Cempaka. Ia meminta agar pihak perusahaan bisa membuat danau-danau kecil ini bisa digabungkan.

"Sehingga 3 atau mungkin 4 tahun ke depan cuman ada tiga danau saja, lalu kita juga minta dibuatkan kanal sebagai penyambung antar danau yang kelak kita proyeksikan jadi embung penampung ini," katanya.

Ide memanfaatkan lahan eks tambang jadi embung ini kata Ovie sudah disampaikannya ke pihak pemerintah pusat. Tepatnya ketika ia bertemu dengan Menteri PPN/Bappenas dalam ekspos rencana pembangunan Kota Banjarbaru beberapa waktu lalu.

Program upaya mitigasi banjir ini direncanakan akan rampung tahap perencanaan dan kajiannya di tahun 2021 ini. Sedangkan untuk tahap selanjutnya diproyeksikan bisa tergarap di 2-3 tahun setelahnya. (rvn/bin/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X