Kasus Positif Usia Pelajar Bertambah, Disdik Tetap Optimis PTM Bisa Dilaksanakan

- Selasa, 13 April 2021 | 12:37 WIB
TAATI PROTOKOL: Siswa SD di Banjarmasin ujian dengan mengenakan masker dan membawa hand sanitizer. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
TAATI PROTOKOL: Siswa SD di Banjarmasin ujian dengan mengenakan masker dan membawa hand sanitizer. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

Bagaimana raport pembukaan sekolah di tengah pandemi? Antara Februari sampai Maret, muncul 92 kasus positif dari usia anak sekolah.

---

BANJARMASIN - Apakah kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) turut menyumbang kasus positif?

Jika pertanyaan itu diajukan kepada anggota Tim Pakar COVID-19 Universitas Lambung Mangkurat, Hidayatullah Muttaqin, maka jawabannya adalah ya!

Dia menyebutkan, pada Maret lalu, ada 358 anak usia SD dan SMP di Kalsel yang terinfeksi virus corona. Mengacu data Dinas Kesehatan provinsi, korbannya adalah anak yang berusia enam sampai 15 tahun.

Sedangkan pada Februari, ada 241 anak usia SD dan SMP yang dinyatakan positif.

"Data itu menunjukkan adanya peningkatan kasus sebanyak 49 persen sejak dimulainya PTM," tegas dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis tersebut (12/4).

Betul, belum ada laporan kematian dari pasien usia pelajar. Tapi Muttaqin khawatir, sepulang dari sekolah, anak-anak ini akan menjadi carrier (pembawa virus) ke rumah.

Teorinya, karena antibodinya lebih kuat, anak-anak akan menjadi OTG (orang tanpa gejala). Lalu mendorong kemunculan klaster-klaster rumah tangga.

"Yang berbahaya jika kemudian menulari orang dewasa yang memiliki komorbid (penyakit penyerta) dan kerabat usia lanjut. Ingat, risiko kesakitan dan kematian pada mereka tinggi," ulasnya.

Itu analisis secara umum, secara khusus untuk Banjarmasin, Muttaqin justru lebih khawatir. Sebab, pusat penularannya masih di ibu kota provinsi.

Sebanyak 92 kasus atau 26 persen dari akumulasi kasus di Kalsel masih berasal dari Banjarmasin.

Rinciannya, pada Februari, ada 50 kasus positif dari kalangan anak usia pendidikan dasar. "Kemudian pada Maret ada kasus baru sebanyak 42 kasus. Atau bertambah sebanyak 84 persen," sebutnya.

Melihat kondisi ini, dia menyarankan agar pemko segera menghentikan PTM. Kembali menutup sekolah, alias kembali belajar daring.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

X