Porang Balangan Diekspor Langsung ke Jepang

- Selasa, 13 April 2021 | 19:02 WIB
PERDANA: Bupati Balangan, Abdul Hadi (kanna) beserta Sekdaprov Kalsel melepas ekspor porang ke Jepang. | FOTO: HUMAS FOR RADAR BANJARMASIN.
PERDANA: Bupati Balangan, Abdul Hadi (kanna) beserta Sekdaprov Kalsel melepas ekspor porang ke Jepang. | FOTO: HUMAS FOR RADAR BANJARMASIN.

BANJARMASIN – Untuk pertama kalinya di Kalsel, Kabupaten Balangan melakukan ekspor umbi maya atau porang ke negeri sakura, Jepang, Senin (12/4). Pelepasan dilakukan di Kantor Balai Karantina Pertanian Kalsel di Banjarmasin.

Setidaknya ada 10 ton yang diekspor dari total permintaan sebanyak 100 ton yang harus dipenuhi dalam waktu 5 bulan. Sertifikasi ekspor terhadap tanaman dengan nama latin Amorphophallus Muelleri ini, juga telah dilakukan Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Banjarmasin.

Komoditas asal sub sektor tanaman pangan ini, diekspor ke Negara Jepang dalam bentuk chips oleh PT. Buana Alam Lestari dengan nilai ekonomi sebesar lima ratus enam puluh juta rupiah, dan akan diberangkatkan melalui Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, dengan moda transportasi laut yang digunakan adalah KM. Tanto Langgeng V.220 menuju Pelabuhan Ishigaki Jepang.

"Ini adalah bentuk komitmen seluruh pemangku kepentingan pembangunan pertanian di Kalimantan Selatan untuk menyukseskan peningkatan ekspor pertanian kita," kata Imam Djajadi, yang hadir mewakili Kepala Badan Karantina Pertanian RI.

Menurut Imam, selain sebagai kabar yang menggembirakan, ia berharap pencapaian ini menjadi satu pendorong kuat bagi upaya pemulihan ekonomi baik untuk masyarakat Kalsel, khususnya petani porang Kabupaten Balangan maupun secara nasional.

Masih menurut Imam, salah satu penyumbang terbesar ekspor dari Kalsel saat ini adalah produk hasil olahan kelapa sawit. Namun kini Kalsel membuka ragam komoditas ekspor baru berupa porang chips. “Ke depan momentum positif ekspor perdana ini kita jaga dan tingkatkan, agar pertanian di Kalsel dapat terus ambil bagian dalam perkembangan ekonomi terlebih dimasa pandemi yang masih berlangsung,” tambahnya.

Pelaksana Tugas Gubernur Kalimantan Selatan Safrizal ZA. yang diwakili Sekdaprov Kalsel yang melepas ekspor perdana ini menyebutkan, bahwa pelepasan ekspor perdana produk pertanian berupa porang chips ini membuktikan dukungan yang kuat terhadap petani dan pelaku usaha pertanian di Kalsel khususnya di Kabupaten Balangan.

”Kabupaten Balangan, menjadi kabupaten pertama di Kalsel yang mengekspor porang ke Negara Jepang. Hal ini menjadikan nilai tinggi bagi kita untuk membudidayakan tanaman porang tersebut. Mudah-mudahan ke depan tanaman porang ini bisa ditanam merata di seluruh Kabupaten di Kalimantan Selatan,” harapnya.

Gubernur melalui dinas terkait akan terus berkomitmen melakukan pendampingan kepada petani dan diharapkan ke depan petani porang di Kalsel akan lebih maju dan meningkat pendapatannya dari hasil budidaya porang ini.

“Pemprov akan mengajukan permintaan anggaran ke pemerintah pusat sebesar Rp 3 milyar untuk pembinaan budidaya porang di Kalsel. Porang bisa menjadi alternatif bagi Kalsel untuk mengurangi ketergantungan terhadap batubara,” ujarnya.

Secara teknis, Kepala Karantina Pertanian Banjarmasin, Nur Hartanto menjelaskan, fasilitasi karantina ekspor yang telah diberikan pihaknya yakni pada Porang yang sudah diolah dalam bentuk chips sebanyak 10 ton, dengan negara tujuan Jepang.

Sebagai koordinator upaya peningkatan ekspor pertanian di wilayah kerjanya, Nur Hartanto menyebutkan pihaknya fokus pada pencapaian target program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian (Gratieks) yang digagas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

"Kami pun selaku otoritas karantina bertugas untuk menjamin kesehatan dan keamanan produk yang akan diekspor. Dan kami pastikan Porang Chips asal Kalsel ini telah memenuhi persyaratan internasional tentang sanitari dan fitosanitari. Dan sudah tentu akan berimbas pada keberterimaan produk pertanian di negara tujuan", tutup Nur Hartanto.

Sementara itu, Bupati Balangan, Abdul Hadi mengungkapkan, selama ini tumbuh kembang APBD Kabupaten Balangan sangat berpengaruh pada sektor pertambangan emas hitam, batubara.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X