Kabar dari Garis Depan: Pelacak Kasus Covid-19 di Kalsel pun Tumbang

- Rabu, 14 April 2021 | 12:37 WIB
KELELAHAN: Tenaga kesehatan di Banjarmasin mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap. Mereka menghadapi risiko tertular virus corona tiga kali lebih besar. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
KELELAHAN: Tenaga kesehatan di Banjarmasin mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap. Mereka menghadapi risiko tertular virus corona tiga kali lebih besar. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

Kasus kematian tenaga kesehatan (nakes) bukan statistik belaka. Lebih dari angka, mereka memiliki keluarga yang menunggu di rumah.

---

BANJARMASIN - Anggota surveilans COVID-19 di Puskesmas Cempaka Putih dilaporkan meninggal dunia. Menambah jumlah korban pandemi dari kalangan tenaga kesehatan yang berjibaku menghadapi pandemi.

Dari keterangan Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin, Machli Riyadi, perawat berjenis kelamin perempuan itu meninggal dunia pada usia 50 tahun.

Diagnosa sementara, suspek COVID-19. Karena mengidap gejala ISPA (infeksi saluran pernapasan akut) berat, tapi tes yang menyatakan positif belum keluar.

"Wafat 11 April tadi. Keluarga besar Dinkes berbela sungkawa sedalam-dalamnya," ujarnya (13/4)

Surveilans bertugas melacak kontak erat dari pasien terkonfirmasi positif. Begitu terlacak akan dites. Kalau positif langsung diisolasi.

Dalam pekerjaannya, surveilans memang rawan tertular virus durjana tersebut.

"Kami sudah kehilangan dua tenaga surveilans. Seorang lagi gugur pada tahun lalu," tambah Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Banjarmasin tersebut.

Agar pelacakan kasus tidak terganggu, Dinkes akan segera menutupi kekurangan tenaga surveilans.

Machli berjanji segera melapor kepada wali kota. Dia yakin, karena keadaan darurat, pasti ada solusi cepat.

"Kalau menunggu perekrutan tahun depan, bakal mengganggu pencarian kasus positif. Kekurangan SDM bisa menghambat upaya memutus penularan virus," jelasnya.

Agar korban dari kalangan nakes tak bertambah, ia meminta kepada yang bertugas untuk lebih berhati-hati dengan memperketat pemakaian alat pelindung diri (APD).

Ditanya soal vaksinasi, dia menegaskan, nakes merupakan prioritas pertama dalam program tersebut. "Sudah semuanya, bahkan vaksinasi nakes melebihi target, sampai 120 persen lebih," tutup Machli.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X