Cara Memuliakan Ramadan

- Kamis, 15 April 2021 | 13:17 WIB
DAKWAH: Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Hulu Sungai Tengah KH Wajihuddin Shaleh saat mengisi ceramah di musala di lingkup Pemerintah Hulu Sungai Tengah, Selasa (13/4). | Foto: JAMALUDDIN/Radar Banjarmasin
DAKWAH: Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Hulu Sungai Tengah KH Wajihuddin Shaleh saat mengisi ceramah di musala di lingkup Pemerintah Hulu Sungai Tengah, Selasa (13/4). | Foto: JAMALUDDIN/Radar Banjarmasin

BARABAI- Bulan Ramadan adalah bulan yang sangat istimewa. Oleh karena itu kita diwajibkan berpuasa dan memperbanyak ibadah. Sebab pahalanya akan dilipat gandakan oleh Allah SWT. Lalu bagaimana caranya kita memuliakan bulan yang penuh rahmat ini?

KH Wajihuddin Shaleh menjelaskan selain berpuasa dan salat tarawih di malam hari. Cara lain memuliakan Ramadan adalah menyediakan makanan berbuka bagi orang yang puasa. “Dan orang yang bertadarusan di masjid di musala itupun bagian dari memuliakan Ramadan,” kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Hulu Sungai Tengah, Selasa (13/4).

Ceramah ini disampaikan kepada para ASN di lingkup Pemerintah Hulu Sungai Tengah setelah menyelesaikan salat dzuhur berjamaah di langgar milik Pemkab HST. Guru Wajih (sapaan akrabnya) juga mengingatkan jangan melakukan perbuatan sia-sia di bulan Ramadan.

“Kalau orang berpuasa tapi masih berbuat maksiat bisa menghilangkan pahala puasa nya. Dia hanya mendapat haus dan lapar, misalnya orang berbupasa tapi berdusta, menggunjing orang, bersumpah palsu, adu domba, dan memandang lawan jenis dengan penuh syahwat itu bisa menggugurkan pahala puasa nya,” jelasnya.

Orang puasa tapi tidak melaksanakan salat lima waktu, menurut Guru Wajih juga bisa menggugurkan pahala puasa. Makanya saling mengingatkan dalam beribadah sangatlah bijak. Utamanya mengingatkan tentang keutamaan bulan suci Ramadan.

“Harus diingat, bulan Ramadan bulan penuh mustajabah kita diperintahkan untuk banyak berdoa. Dan ini bulan yang penuh rahmat Allah. Ibadah sunah disamakan dengan fardhu, pahal dilipat gandakan sebanyak 70 kali lipat,” katanya.

Guru Wajih juga menjelaskan bulan Ramadan adalah momentum kita melebur dosa. Barang siapa berpuasa dan beribadah di malam harinya karena iman dan ridho niscaya dia suci seperti baru dilahirkan oleh ibunya.

“Di bulan Ramadan, orang-orang yang masih mengerjakan maksiat dan perbuatan tidak terpuji. Maka dia dianggap sebagai musuh oleh bulan Ramadan. Ramadan adalah bulan ampunan,” pungkasnya. (mal/bin/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X