Yang Asyik dari Bulan Ramadan di Banjarmasin: Konon Diambil dari Nama Pembuat Pertama

- Kamis, 15 April 2021 | 13:53 WIB
MENGENYANGKAN: Emma Thalib bersama Ipau olahannya yang mengundang selera. Pas untuk teman berbuka puasa. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
MENGENYANGKAN: Emma Thalib bersama Ipau olahannya yang mengundang selera. Pas untuk teman berbuka puasa. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

Mulanya cuma disajikan di meja keluarga keturunan Arab. Belakangan, populer dan dicari-cari di pasar wadai Ramadan.

-- Oleh: WAHYU RAMADHAN, Banjarmasin --

MASYARAKAT Banjarmasin tentu mengenal Ipau. Kudapan berwarna putih, bertekstur lembut dan berlapis-lapis. Di antara lapisannya, ada beragam sayuran dan daging. Tak ketinggalan guyuran kuah santannya.

Cita rasa yang dihadirkan, manis dan gurih yang menyatu.

Dilirik sekilas, bentuk Ipau mirip Lasagna. Makanan tradisional Italia berbahan pasta atau gandum yang sudah dicampur telur dan bertumpuk-tumpuk dengan isian daging dan sayur.

Tapi jangan salah, kudapan yang satu ini adalah hasil olah rasa warga keturunan Arab. Maka, jangan heran bila ada nuansa bahwa kue Ipau identik dengan kuliner khas Timur Tengah.

Salah seorang pembuat Ipau yang cukup terkenal di Banjarmasin adalah Emma Thalib. Proses pembuatan kue Ipau diajarkan turun-temurun di keluarganya.

Emma membeberkan, meski identik dengan kuliner khas Timur Tengah, bukan berarti Ipau benar-benar ada di sana.

"Sepengetahuan saya, Ipau juga ada di Palembang. Di situ juga dibuat warga keturunan Arab. Tapi disebut dengan nama Lasagna," ucapnya, ketika ditemui Radar Banjarmasin, Selasa (13/4) siang di kediamannya di Jalan Sultan Adam Kelurahan Surgi Mufti.

Perempuan 46 tahun itu menjelaskan, ada perbedaan yang cukup mencolok antara Ipau Palembang dan Banjarmasin.

Terutama dari segi bentuk dan guyuran kuah santan. Di Palembang, Ipau dibuat dengan potongan-potongan segiempat. Guyuran santannya sedikit lebih encer.

Sedangkan di Banjarmasin, ada yang sudah berupa potong-potongan segiempat. Ada pula yang berbentuk bulat di loyang besar dengan guyuran santan yang lebih kental.

Sedangkan isiannya, Emma mengakui kurang lebih sama. "Termasuk bahan pembuatannya. Selain bahan dasar tepung terigu, isiannya juga masih sayur-sayuran seperti kentang dan wortel. Pastinya ada daging juga. Kalau tidak kambing, bisa sapi," jelasnya.

Pembuatannya terbilang cukup mudah dan tak membutuhkan waktu lama. Hanya satu jam.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pelanggar Perda Ramadan di HSS Turun Drastis

Selasa, 16 April 2024 | 14:40 WIB

Investor Masuk, Orientasi PAM Bandarmasih Berubah?

Senin, 15 April 2024 | 17:00 WIB

Liburan di HST, Wisata Air Jadi Favorit Pengunjung

Senin, 15 April 2024 | 14:00 WIB

Libur Lebaran, 2 Kecelakaan Maut di Banjarmasin

Senin, 15 April 2024 | 12:10 WIB
X