Nilai Lebih Saat Berbuka dan Sahur

- Jumat, 16 April 2021 | 14:20 WIB
Ustaz H Ahmad Surkati
Ustaz H Ahmad Surkati

TANJUNG – Puasa itu merahasiakan ibadah untuk Allah. Apapun menjadi kado istimewa, seperti kekasih memberi kejutan di hari bahagia, sebagai tanda cinta. Begitulah Ustaz H Ahmad Surkati menjelaskan ibadah puasa di bulan Ramadan 1442 Hijriah ini.

“Berpuasa ada aturannya, maka legalitas aturan itu harus menjadi rujukan di saat melaksanakannya,” katanya.

Salah satu aturan tersebut setidaknya mempercepat berbuka di senja hari dan melambatkan sahur di subuh hari. Mengapa, karena ada keberkahan di dalamnya.

“Mempercepat berbuka ada nilai lebih,” terangnya. Tentunya tidak sampai kehabisan awal waktu magrib, baru melaksanakan salat. Ada waktu-waktunya.

Sementara sahur ditetapkan batasan hingga imsak, dengan hitungan bacaan kurang lebih 50 ayat Alquran. Meski ada ulama mengatakan ketika kumandang adzan subuh terdengar.

“Afdolnya harus mepet, karena ada berkah, meski dengan air putih sebagai penutup,” cetusnya. Melambatkan sahur berfungsi untuk menguatkan raga saat berpuasa di siang hari.

Dengan puasa yang memiliki aturan dan tersistem tersebut, di sana terdapat ridho kasih sayang Allah bagi hambanya. Terlebih puasa dijalankan tanpa paksaan, atas kerelaan sang hamba. (ibn/bin/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X