8.373 Keluarga Miskin Bertambah di Banjarmasin, Kemensos Kurangi Bantuan Tunai

- Sabtu, 17 April 2021 | 12:18 WIB
DADAKAN: Setiap bulan Ramadan, muncul pengemis musiman seperti manusia gerobak. Foto diambil di kawasan Kayu Tangi. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
DADAKAN: Setiap bulan Ramadan, muncul pengemis musiman seperti manusia gerobak. Foto diambil di kawasan Kayu Tangi. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Sejak pandemi melanda, angka kemiskinan di Banjarmasin terus meningkat.

Mengacu Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), penduduk miskin di Kota Seribu Sungai bertambah puluhan ribu dalam kurun waktu tahun 2020-2021.

Sebelum pandemi, pada Maret 2020 lalu, jumlah rumah tangga sangat miskin dan rentan miskin di Banjarmasin ada 40.653 keluarga atau 143.308 jiwa.

Beranjak ke Oktober 2020, muncul peningkatan tajam. Ada penambahan 8.373 rumah tangga sangat miskin dan rentan miskin. Atau bertambah 20.083 jiwa.

Kepala Seksi Pengolahan Analisa Data dan Informasi PMKS dan PSKS di Dinas Sosial Banjarmasin, Rahmanita Hartono menyimpulkan, pagebluk corona memicu dampak ekonomi yang luar biasa.

"Memang tak bisa dipungkiri wabah ini menyebabkan adanya warga miskin baru. Ada yang kehilangan pekerjaan dan lainya," ungkapnya.

Sisi lain, aduan warga ke Dinsos bahkan melonjak sampai lima kali lipat. Biasanya Rahmanita dan kawan-kawannya cuma menangani seribu laporan per tahun, 2020 kemarin sudah menembus lima ribu aduan.

Kebanyakan terkait warga miskin yang luput dari pendataan. Atau bantuan yang telat didistribusikan kepada para penerima.

Kepala Dinsos Banjarmasin, Iwan Ristianto menimpali, mengatasi masalah-masalah itu, verifikasi dan validasi data harus diperketat.

Soal bantuan langsung tunai (BLT), tahun 2020 lalu ada 18 ribu penerima. "Tahun 2021 menurun menjadi 11 ribu penerima," sebutnya.

Mengapa pengurangannya sampai sebanyak itu? Pertama, setelah divalidasi sesuai NIK di database Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, mau tak mau muncul pemangkasan.

Kedua, Kemensos memandang, perekonomian sebagian masyarakat sudah beranjak normal. Jadi mereka tak perlu lagi dibantu seperti pada awal pandemi lalu.

Tapi, meskipun BLT berkurang, jatah untuk jenis bantuan lain justru ditambah pusat. Seperti bantuan pangan, tahun ini penerimanya 29 ribu keluarga. "Atau bertambah 8 ribu dari tahun 2020," tutup Iwan. (war/fud/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB

Januari hingga Maret, 7 Kebakaran di Balangan

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:35 WIB
X