TANJUNG - Pandemi Covid-19 ternyata memang mengubah banyak hal. Termasuk dalam pengelolaan di Masjid Raya Ash Shirotol Mustaqim, Tanjung.
Padahal, sebelum datangnya musibah global itu, masjid bersebelahan dengan Kantor Bupati Tabalong itu selalu menjadi kebanggaan di bulan Ramadan.
Bagaimana tidak, gelaran salat tarawih dengan menampil ustad-ustad tahfiz 30 juz selalu diadakan, sehingga khatam Alquran bagi seluruh jemaah salat yang mengikutinya.
Bagitu juga dengan penyelenggaraan buka bersama. Meski hidangan sederhana, namun warga yang datang mencapai ratusan orang lebih. Itu menunjukkan kebersamaan antar umat Islam.
Kini, gara-gara pandemi pengelola Masjid berseberangan dengan Taman Giat Kota Tanjung dan Pasar Bauntung Tanjung tersebut pun tidak bisa menjalani semua itu.
Ketua Pengelola Masjid Ash Shirotol Mustaqim Tanjung, H Zainul Arifin mengatakan, untuk sekarang salat tarawih hanya disajikan dengan bacaan surah-surah pendek.
"Untuk mempercepat kegiatan ibadah karena mencegah penularan Covid-19," jelasnya, Kamis (15/4).
Tapi ada hikmah dibalik melaksanakan kebijakan pemerintah untuk mempersingkat waktu salat. Jemaah yang berusia senja bisa mengikuti dengan seksama semua rakaat salat tarawih sebanyak 20 rakaat, plus witir tiga rakaat.
Sementara kegiatan buka puasa bersama yang tidak bisa lagi digelar untuk menghindari kerumuman.
"Kami sudah punya surat edaran yang baru, memang diperbolehkan. Tapi kalau mau dibuka takutnya bisa menjadi kerumunan," jelasnya.
Dekatnya dengan Pasar Bauntung Tanjung sudah menjadi target para pedagang, ditambah warga sekitar untuk berdatangan. Pasalnya, tahun-tahun tanpa Covid-19 bisa mencapai sekitar 100 hingga 150 orang.
"Kalau masjid lain yang jauh dari pasar mungkin silahkan. Kalau kami tidak bisa," imbuhnya. (ibn/bin/ema)
