PROKAL.CO,
Ekspedisi Islam Pesisir tiba di titik terakhir, Tanjung Mangkok di Pulau Sebuku. Di sini berdiri Perguruan Elang Samudera yang memadukan dakwah Islam dan pencak silat.
TAK ada catatan pasti kapan Andi Pelle datang ke Tanjung Mangkok, desa terujung di sebelah timur Pulau Sebuku. Namun, dari tulisan Arab Jawi di nisan makamnya, Pelle wafat pada tahun 1716, tiga abad silam.
Nama Tanjung Mangkok diberikan oleh Pelle. Dinamai begitu karena jika dilihat dari atas, dulunya bebatuan karang dan garis pantai berbentuk seperti mangkuk makan. Saya memperoleh informasi tentang Tanjung Mangkok selagi di Desa Serakaman. Beberapa warga menyebut, desa ini dulunya termasuk pusat penyebaran agama Islam di Kotabaru.
Usai meliput Makam Lima di Desa Mirih, saya tak bisa langsung pulang ke Kotabaru. Saya terpaksa bermalam di pantai karena kapal ferry penyeberangan hanya berlabuh sekali dalam sehari.
Kebetulan, jarak Tanjung Mangkok dari pelabuhan hanya dua kilometer. Kebetulan lagi, saat berbuka puasa di satu-satunya warung yang ada di pantai, saya berpapasan dengan keturunan Pelle. Namanya Hj Rusiana, 54 tahun dan H Ahmad Lamo, 42 tahun.
"Rata-rata penduduk di Pulau Sebuku sampai Kotabaru, seperti Gedambaan dan lainnya pernah kemari untuk belajar Islam," kata Rusiana. Moyangnya, Pelle adalah seorang bangsawan dari Kerajaan Bone di Sulawesi.