Berjualan Demi Beli Gawai untuk Sekolah Daring

- Senin, 19 April 2021 | 12:20 WIB
SEMANGAT: M Ramadani semangat berjualan cemilan kacang-kacangan untuk meringankan beban orang tuanya. Dani juga ingin membeli gadget dari hasil penjualan tersebut agar bisa ikut sekolah daring. | Foto: Jamaluddin/Radar Banjarmasin
SEMANGAT: M Ramadani semangat berjualan cemilan kacang-kacangan untuk meringankan beban orang tuanya. Dani juga ingin membeli gadget dari hasil penjualan tersebut agar bisa ikut sekolah daring. | Foto: Jamaluddin/Radar Banjarmasin

Matahari siang itu sangat terik. Muhammad Ramadani terlihat sibuk merapikan dagangannya. Sesekali memegangi payung yang diikat di sepedanya karena ditiup angin.

Wajahnya memerah, rambutnya kering. Dia duduk di pinggir jalan di samping lampu merah jalan.

-- Oleh: Jamaluddin, Barabai --

Muhammad Ramadani, Siswa kelas 5 di SDN 3 Barabai Timur, rela menghabiskan waktu bermain untuk berjualan agar bisa membeli gadget untuk keperluan sekolah daring.

Karena memang untuk mengikuti pelajar sekolah saat pandemi ini banyak biaya yang dikeluarkan. Selain untuk membeli perangkat gadget juga kuota pastinya.

Oleh karena itu, walau siang itu sangat terik. Dani (sapaan akrabnya) tetap sibuk merapikan dagangannya. Dengan harapan, daganganya cepat laris, sesekali memegangi payung yang diikat di sepedanya karena ditiup angin.

Wajahnya memerah, rambutnya kering. Dia duduk di pinggir jalan di samping lampu merah jalan Tengkarau, Barabai. Lelahnya pun membuahkan hasil. Dagangannya terlihat tinggal sedikit, sebagian sudah laku terjual.

"Harganya ada yang Rp5 ribu. Ada juga cemilan rentengan harganya Rp10 ribu," ujarnya. Ia menjelaskan sejak pukul 12.00 Wita sudah mulai berjualan.

Walau masih berusia 11 tahun, ia rela menghabiskan waktu bermain untuk berjualan agar bisa membeli gadget untuk keperluan sekolah daring.

"Saya jualan ini juga nabung untuk beli gadget. Tabungan sudah ada, tapi tidak dihitung. Masih terasa sedikit. Saya biarkan saja tabungannya," katanya.

Selama masa pandemi ini, Dani tak bisa mengikuti sekolah secara daring. Karena tak punya gadget. Selama in,i ia datang ke sekolah untuk mengambil soal-soal mata pelajaran untuk dikerjakan di rumah.

Rencananya, jika tabungan sudah terkumpul Dani ingin membeli gadget bekas. Menurutnya, untuk membeli gadget baru perlu uang yang lebih banyak. "Kata abah, beli yang bekas aja. Asal bisa untuk belajar. Karena dari awal belajar online saya tidak pernah pakai gadget," bebernya.

Tak ada paksaan dari siapapun. Niat Dani berjualan demi meringankan beban orang tuanya. "Saya hanya menjualkan cemilan punya orang saja. Sehari dari jualan bisa untung Rp10 ribu," katanya.

Dari satu buah cemilan untung yang didapat Dani bervariasi. Ada yang untung Rp500 ada juga Rp1.500. "Uangnya langsung saya setor dan upahnya langsung diberikan," ceritanya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X