Dentuman Keras dari Loteng Kosong, Kelas dan Musala SD Terbakar

- Rabu, 21 April 2021 | 15:08 WIB
KELAS HANCUR: Guru SDN Kebun Bunga 9 berharap Disdik lekas membantu renovasi sekolah sebelum kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dimulai pada Juli nanti. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
KELAS HANCUR: Guru SDN Kebun Bunga 9 berharap Disdik lekas membantu renovasi sekolah sebelum kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dimulai pada Juli nanti. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Di tengah siang terik, Selasa (20/4), musibah kebakaran menimpa warga Jalan Pandu I RT 17 Banjarmasin Timur. Api melahap tiga rumah, sebagian bangunan SDN Kebun Bunga 9 juga terbakar.

Saksi mata menuturkan, sebelumnya terdengar dentuman keras. Bunyi itu muncul dari loteng sebuah rumah kosong.

Api kemudian menjalar ke tetangga di kiri dan kanan. Lalu menjilat bangunan sekolah di belakang.

Skala kerusakan, dua rumah warga lantak. Sedangkan gedung SD itu kehilangan kelas I, kelas III dan musala.

"Kalau asal api, saya melihatnya dari rumah kosong itu," kata saksi mata berinisial MR. "Entah apa, tapi ada bunyi keras banget dari sana," tambah perempuan 39 tahun itu.

Saksi lainnya, Endang Hartati semula mengira ada yang membakar petasan. "Dikira petasan, tapi asapnya kok semakin pekat. Saya teriak api-api, warga pada asyik tidur siang," kata perempuan 48 tahun itu.

Setahunya, loteng itu dihuni seorang tukang jahit, namanya Handri. "Saya gedor-gedor pintu rumahnya. Ternyata sedang terlelap. Begitu bangun, ia panik," kisahnya.

Dari semua penjuru, terdengar sirine mobil damkar. Semua relawan mengepungnya dengan selang air.

Tak mudah karena angin kering yang berembus kencang. Kurang lebih, perlu waktu setengah jam sampai api benar-benar takluk.

Anggota Rescue BPBD Banjarmasin, Andy Putera mengatakan, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Yang terpenting, tidak ada korban jiwa.

Muhammad Arif, salah seorang guru SDN Kebun Bunga 9, tampak tersengal-sengal di lokasi musibah.

"Saya ditelepon warga, katanya sekolah kebakaran. Saya pun langsung bergegas kemari," kata wali kelas III tersebut.

Arif berlari menuju kantor dewan guru untuk mengambil pintu kelas yang terbakar. Mengangkuti barang-barang yang sekiranya masih bisa diselamatkan. Apa daya, tak selembar kertas pun yang bisa diselamatkan.

Pantauan Radar Banjarmasin, selain plafon dan atap sekolah, meja dan kursi kelas juga terbakar. Demikian pula dengan perlengkapan ibadah di musala sekolah.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

EO Bisa Dijerat Sejumlah Undang-Undang

Rabu, 24 April 2024 | 08:00 WIB

Pengedar Sabu di IKN Diringkus Polisi

Rabu, 24 April 2024 | 06:52 WIB

Raup Rp 40 Juta Usai Jadi Admin Gadungan

Selasa, 23 April 2024 | 09:50 WIB

Masih Abaikan Parkir, Curanmor Masih Menghantui

Selasa, 23 April 2024 | 08:00 WIB
X