BANJARMASIN - Dinas Pendidikan Banjarmasin meninjau SDN Kebun Bunga 9, kemarin (21/4). Sehari sebelumnya (20/4), sekolah di Jalan Pandu 1 Dalam RT 17 itu dilanda kebakaran.
Dalam musibah itu, dua ruang kelas dan musala sekolah terbakar.
Mengingat pembukaan sekolah sudah dekat, para guru berharap ada bantuan renovasi dari pemko.
Kepala Disdik Banjarmasin, Totok Agus Daryanto mengaku sudah mengantongi data kerusakan dan taksiran biaya perbaikan sekolah. "Tinggal soal anggarannya," ujarnya.
Tapi ia yakin, peristiwa itu takkan mempengaruhi persiapan sekolah menyambut tahun ajaran baru 2021-22.
Alasannya, ketika pembelajaran tatap muka di tengah pandemi dimulai, siswa tak langsung turun serentak. Dibatasi, satu kelas hanya diisi 50 persen dari daya tampungnya.
Artinya, siswa yang kelasnya terbakar, masih bisa bergeser ke kelas lain. "Masih sangat memungkinkan," tukasnya.
Kalau masih kurang, bisa dipakai pola shift. "Kelas I sampai III bergantian masuk kelas," lanjut Totok.
Kembali pada soal renovasi, Kabid Pembinaan SD Disdik, Nuryadi menjelaskan, diperkirakan perlu Rp900 juta untuk memulihkan kerusakan di SDN Kebun Bunga 9.
"Satu kelas diperkirakan perlu biaya perbaikan sekitar Rp250 juta sampai Rp350 juta. Sudah termasuk untuk penggantian sarana belajar yang rusak," jelasnya.
Tak sampai satu miliar, tapi tak bisa disediakan dalam waktu dekat. Alasannya, Disdik harus menunggu refocusing pada APBD Perubahan 2021.
"Melihat kondisinya yang rusak berat, memang tak mungkin digunakan sebagai ruang belajar. Ini menjadi perhatian kami," jamin Nuryadi. (war/fud/ema)
