Sewa Kostum, Tetap Berpuasa Meski Kepanasan

- Kamis, 22 April 2021 | 14:29 WIB
DEMI NAFKAH: Mamat mencari nafkah sebagai badut jalanan di usianya ke 63 tahun. | FOTO; NADIATUL IZMI/RADAR BANJARMASIN
DEMI NAFKAH: Mamat mencari nafkah sebagai badut jalanan di usianya ke 63 tahun. | FOTO; NADIATUL IZMI/RADAR BANJARMASIN

Badut membuat orang tertawa. Tapi di balik kostum mereka, kehidupan mereka ternyata rumit.

----

Rusmiati melangkah pelan di jalanan Banjarmasin, siang itu. Wanita berusia 50 tahun ini berada di balik kostum badut Upin dan Ipin.

Demi mencari nafkah untuk 4 orang anaknya, dia diharuskan mencari nafkah. Rusmiati memulai usahanya menjadi badut jalanan sejak enam bulan lalu. Dia menyewa kostum badut dari tetangganya dengan harga 40 ribu sehari."Tidak capek, hanya gerah saja, di dalam kostum yang sangat panas ini," ujar Rusmiati.

Rusmiati bekerja dari jam 8 pagi sampai dengan jam 2 siang, lalu dilanjutkan lagi dari jam 4 sore sampai sesudah magrib. Rata-rata dari pekerjaan ini dia mendapatkan 150 ribu per hari. Dia beroperasi di sekitaran simpang empat lampu merah Sultan Adam sampai jalan Sungai Miai.

Bisnis badut ini sangat menjanjikan ditengah situasi lumpuhnya ekonomi akibat pandemi Covid-19. Karena banyak mata pencarian masyarakat yang gulung tikar. Rusmiati dulunya adalah pendagang bubur keliling. "Aku ini dulu jual bubur keliling, tapi sejak ada pandemi ini pendapatan berkurang dan aku beralih jadi badut jalanan, ujarnya".

Rusmiati bukanlah yang paling tua memerankan badut. Di Jalanan Banjarmasin, Mamat yang sudah berumur 63 tahun juga ikut mencari nafkah dari pekerjaan itu.

Mamat sebelumnya adalah seorang pedagang kain bekas di Blalak berangas. Sepinya pembeli membuat pria yang tinggal di Kuin ini berhenti berjualan dan menjadi badut. Mamat tinggal bersama anak dan ketiga cucunya sedangkan istrinya sudah meninggal.

Mamat menjadi badut lampu merah di Cemara Ujung karena penghasilannya lumayan. Dia mendapatkan uang dari pengendara yang berlalu lalang. Dia turun ke jalan meski dalam kondisi cuaca yang sangat panas di siang hari pada bulan Ramadhan. Mamat tetap berpuasa.

Salah satu yang menjadi kekhawatiran hanyalah jika kedapatan Satpol PP. Pasalnya seragam badut yang dikenakan akan disita sehingga kakek Mamat harus berhati-hati.

Mamat tidak menggunakan seragam badut yang lengkap. Dia hanya menggunakan kepala badut saja. Kepala badut yang digunakan Mamat juga terlihat sangat lusuh dan kusam karena membeli kepala badut yang bekas dari orang lain. Di waktu salat, dia tetap beribadah."Laksanakanlah sholat, puasa dan ibadah-ibadah sunah lainnya, waktu jangan hanyar dihabiskan untuk mengejar dunia.

Di Banjarbaru, badut-badut juga merajalela. Salah seorang di antara mereka adalah Wildan. Dia memerankan karakter Hello Kitty. "Alhamdulillah, kebutuhan sehari-hari dapat terpenuhi. Awalnya saya kerja tukang bangunan, tapi sekarang lagi sepi," ujarnya.

Wildan mengatakan sudah bekerja menjadi badut jalanan sejak pertengahan tahun 2020. Dia biasanya dapat penghasilan hingga 200 ribu jika ramai. Jika sepi atau hari biasa, bisa 60-100ribu perhari."Tapi potong untuk bayar kostum, karna saya nyewa," ujarnya.

Untuk sewa kostum berbeda, ada yang sistem persenan. Misalnya 30% dari penghasilan perhari. Tapi ada juga yang bayar 50ribu perharinya," sambung Wildan menjelaskan.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X