Menu Berbuka Legendaris: Menuang Bumbu Diiringi Salawat

- Jumat, 23 April 2021 | 15:50 WIB
MENGAWAH: Nurhayati dan Suma’atun mengaduk bubur sabilal di halaman rumah Ani Arini di Antasan Kecil Timur, kemarin siang. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
MENGAWAH: Nurhayati dan Suma’atun mengaduk bubur sabilal di halaman rumah Ani Arini di Antasan Kecil Timur, kemarin siang. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

Bubur sabilal dikerjakan turun-temurun oleh satu keluarga. Dari sang nenek, sang menantu dan kini sang anak.

-- Oleh: WAHYU RAMADHAN, Banjarmasin --

Diberi nama bubur sabilal karena inilah menu andalan untuk berbuka puasa jemaah Masjid Raya Sabilal Muhtadin.

Yang pertama kali memasaknya adalah Siti Badariyah. Konon, ia sudah membuatnya sejak masjid di Pulau Tatas itu rampung dibangun tahun 1979.

Sepeninggalnya, pembuatan bubur ditangani sang menantu, Hj Sabah. Ketika ia wafat tahun 2020 lalu, berlanjut kepada anak bungsunya, Ani Arini.

"Dari cerita ibu, dahulu nenek mengenal pengurus pertama masjid. Dari sana diminta membuatkan bubur khusus untuk berbuka puasa," tutur Arini.

"Sejatinya, dulu bubur sabilal hanya dimasak untuk Masjid Sabilal. Seiring waktu, permintaan juga datang dari masjid-masjid lain," tambahnya.

Ramadan ini merupakan tahun pertama Arini menyediakan bubur sabilal. Tahun 2020 lalu, absen lantaran acara berbuka bersama ditiadakan karena pandemi.

Dari generasi ke generasi, cita rasa bubur tetap terjaga. Itulah mengapa takmir masjid tetap mempercayai keluarga ini.

Ditanya apakah ada resep rahasia? Arini mengangguk mengiyakan.

Dikunjungi di rumahnya di kawasan Antasan Kecil Timur kemarin (22/4) siang, perempuan 34 tahun itu tengah asyik menuangkan bubur panas ke dalam termos nasi. Uap panas membumbung, aroma harum pun tercium.

Karena jemaah masjid dibatasi untuk penerapan protokol covid, maka jumlah pesanan bubur pun dikurangi.

Biasanya seribu porsi per hari, kini hanya 600 sampai 650 porsi saja. "Kecuali untuk hari Jumat, Sabtu dan Ahad. Porsinya bertambah, bisa sampai 750 porsi," bebernya.

Kesibukan di dapur dimulai sejak jam 8 pagi sampai jam 2 siang. Arini dibantu para tetangga. Ada yang bertugas mencacah sayur, daging, pengaduk bubur, hingga penjaga tungku.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X