Kisah Kehidupan Difabel di Masa Pandemi Covid-19

- Sabtu, 24 April 2021 | 14:43 WIB
DISABILITAS: Sebagai atlet angkat berat difabel, Jumiatin bisa membuat berbagai produk berbahan dasar kain wol dan kantong kresek.
DISABILITAS: Sebagai atlet angkat berat difabel, Jumiatin bisa membuat berbagai produk berbahan dasar kain wol dan kantong kresek.

Sebagai seorang atlet angkat berat difabel Tapin, Jumiatin ternyata punya kemampuan membuat kerajinan tangan. Namun, hasil kerajiannya sepi pembeli semenjak pandemi Covid-19.

-- Oleh: RASIDI FADLI, Rantau --

Kaki Jumiatin dari lahir tidak sempurna. Kalau mau jalan harus menggunakan tongkat. Namun itu tak menghalanginya untuk berkarya. Masih ada kedua tangannya. Bisa diandalkan mengangkat beban sebagai atlet angkat berat difabel. Bahkan kedua tangannya bisa digunakan untuk bekerja. Memang bukan untuk bekerja yang berat-berat. Tapi, cekatan membuat kerajinan. "Akhirnya berinisiatif membuat kerajinan tangan. Pertama, hanya membuat boneka dari bahan kain wol. Dikembangkan membuat tas hingga baju anak kecil," ungkap warga Jalan Daing Suganda, RT 14 RW 4 Desa Bitahan, Kecamatan Lokpaikat itu.

Pembuatan kerajinan ditekuni ibu dua orang anak ini sejak 10 tahun silam. Lama-kelamaan berpikir lagi untuk berinovasi. Akhirnya memanfaatkan kantong kresek bekas dan karung kain bekas untuk membuat tas kreasi. "Semua kerajinan yang saya buat, belajarnya secara autodidak," ucap wanita yang berumur 40 tahun ini.

Saat awal membuat pernak-pernik, Jumiatin sering ikut pameran yang digelar oleh pemerintah maupun swasta untuk memasarkan hasil karyanya. "Ada saja peminatnya. Penghasilan bisa sampai Rp500 sebulan," bebernya.

Semenjak pandemi Covid-19 mewabah, produknya sepi pembeli. "Mau ke mana menjual. Kondisi saya seperti ini. Jadi bingung," ucapnya.

Pada saat ramai-ramai membuat masker kain saat pandemi Covid-19, Jumiatin juga ikut dengan membuat masker sendiri. Hasilnya masker berbahan kain wol pun bisa dibuat. "Tapi ya itu tadi, selain tetangga dekat rumah, tidak ada yang tahu saya juga membuat masker. Jadi penjualannya sulit," ceritanya.(az/dye/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X