Terdampak Larangan Mudik, Bagaimana Cara Mahasiswa-Mahasiswa ini Bertahan..?

- Sabtu, 24 April 2021 | 15:07 WIB
Linda, mahasiswi asal Kalimantan Timur.
Linda, mahasiswi asal Kalimantan Timur.

Larangan mudik membuat banyak orang kesusahan. Selain harus menekan rindu, mereka juga harus berjuang menemukan kesibukan dan pemasukan di perantauan.

----

Thelma Pangumpia Dumaha, pelajar asal Filipina harus menekan rindunya. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni, Tari dan Musik FKIP ULM bahkan sejak tidak pernah pulang kampung sejak 2019.

"Sejak pandemi di Indonesia saya tidak pernah pulang kampung, orang tua dan keluarga saya sangat merindukan saya begitu pun saya sebaliknya, tetapi puji tuhan orang tua dan keluarga saya sehat semua," ucapnya.

Keseharian Thelma selama masa pandemi ini hanya kuliah, mengerjakan tugas dan beres-beres kontrakan. Dia harus bisa mengatur pengeluarannya karena orang tuanya di Filipina tidak bekerja lagi. Untungnya ada beasiswa yang didapatkannya dari Kampus.

Try Sepakat Zalukhu juga tak bisa pulang kampung ke Pulau Nias, Sumatera Utara. Mahasiswa semester empat dari program studi pendidikan kimia ini sehari-harinya ngekost di Gg. Kalimantan II Banjarmasin.

Meski begitu, Try mengatakan itu tidak terlalu masalah. “Saya dan teman saya tidak merasakan kesepian dimasa Pandemi ini karena kami berdua memiliki kesibukan masing-masing”, Ujarnya.

Selain karena larangan mudik, Try juga bermasalah dengan biaya mudik yang mahal. Dia harus melakukan transit sebanyak dua kali dari Banjarmasin-Jakarta, Jakarta-Medan, Medan-Pulau Nias.

Try juga tidak mau membawa virus ke orangtuanya. "Lebih baik di Banjar, ada kesibukan organisasi serta kompetisi," ucapnya. Dia mengikuti beberapa organisasi, diantaranya Forum Inovasi Mahasiswa (FIM) dan Lambung Mangkurat Debat Society (LMDS).

Nasib yang sama juga dialami Linda, mahasiswi asal Kalimantan Timur. Larangan mudik membuat harapan untuk berkumpul keluarga pada Lebaran nanti, pupus. Perbatasan Kalsel-Kaltim sendiri direncanakan akan dijaga. “Kecewa, iya itu pasti. Tapi saya masih berusaha agar bisa pulang ke daerah saya," ucapnya seraya mengatakan jika dia tidak bisa pulang, orangtuanya akan datang ke Banjarmasin sebelum ditutupnya jalan.

Sri Ayu, mahasiswa Pendidikan IPS Universitas Lambung Mangkurat (ULM) bahkan harus numpang di rumah teman sejak pandemi merebak. "Sejak awal pandemi saya tidak ada pulang kampung, semoga lebaran kali ini bisa pulang. Karena lebaran tahun kemaren saya tidak pulang," ujar mahasiswi asal Lombok, NTB ini.

Dia mengatakan sudah tidak lagi melakukan kuliah tatap muka di kampus, tetapi mahasiswa dari jauh tak bisa ke mana-mana. Saat ini ia tinggal di rumah teman dan biaya hidup pun di tanggung temannya. "Tidak ada tanggapan apa-apa dari keluarga, kalo saya tidak pulang," ucapnya. (mg-ips/ran/ema)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X