Bangun Kereta Bandara, Kalsel Sedang Cari Investor

- Senin, 26 April 2021 | 14:41 WIB
ANGKUTAN MASSAL BANDARA: Kereta Api bandara di Singapura. Pemprov Kalsel menjajaki rencana membangun kereta api bandara serupa di Kalsel. | FOTO: CHANGI.COM
ANGKUTAN MASSAL BANDARA: Kereta Api bandara di Singapura. Pemprov Kalsel menjajaki rencana membangun kereta api bandara serupa di Kalsel. | FOTO: CHANGI.COM

BANJARBARU - Pemprov Kalsel seriusi rencana pembangunan rel kereta api menuju Bandara Internasional Syamsudin Noor. Namun untuk merealisasikannya, pemerintah daerah memerlukan investor untuk menyokong pembiayaannya.

"Sesuai rencana, untuk membangun kereta bandara kita akan mencari investor swasta," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalsel, Nurul Fajar Desira kepada Radar Banjarmasin.

Dia mengungkapkan, agar bisa mengundang para investor, Pemprov Kalsel tahun ini akan melakukan kajian kereta bandara. "Dengan adanya hasil kajian, kita bisa mengundang investor. Nanti, mereka yang membangun. Pemerintah hanya menyiapkan lahannya," ungkapnya.

Sebelumnya, besarnya investasi yang diperlukan untuk membangun moda transportasi kereta api, membuat Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan memilih untuk menggarapnya secara bertahap. Rute ke arah Bandara Syamsudin Noor lah yang dibangun lebih dahulu. "Nilai investasi kereta api di Kalsel Rp24 triliun, ini cukup mahal. Jadi kita dahulukan yang kereta bandara," beber Fajar.

Di samping itu, dia mengungkapkan, pemprov memilih mendahulukan rute ke bandara juga ingin melihat peluang ke depannya. Kawasan bandara diprediksi menjadi pusat perekonomian baru, sehingga lalu lintas di sekitarnya kemungkinan semakin padat.

"Kami memikirkan program jangka panjangnya. Sekarang memang jalan ke bandara masih belum padat, tapi lima sampai 10 tahun ke depan kita tidak tahu. Kemungkinan akan macet apabila hanya mengandalkan alat transportasi di jalan," ungkapnya.

Arus penumpang dan barang dari bandara ke depannya juga diprediksi semakin meningkat. Sehingga memerlukan kereta api sebagai moda transportasi tambahan.

"Kalau tidak dirancang sekarang, dikhawatirkan sama seperti di Jakarta. Ketika sudah macet, baru berfikir kereta bandara. Kita tidak menginginkan demikian, kita harus berfikir lebih maju kedepan," paparnya.

Sementara itu, kajian kereta bandara tahun ini akan dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kalsel. "Rencana rel kereta api segera kami lakukan kajian. Ada enam wilayah yang menjadi kawasan skala prioritas kajian," kata Kepala Bidang Ekonomi dan Pembangunan Balitbangda Kalsel, Kemas A Rudi Indrajaya.

Ditambahkannya, keenam wilayah tersebut yakni Kota Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Tanah Laut (Tala), Barito Kuala (Batola), dan Tapin. "Jadi kegiatan kajian kereta bandara tidak mencakup 13 kabupaten/kota, tetapi hanya 6 wilayah ini,'' ujarnya.

Rudi menuturkan, dalam melakukan kajian pihaknya akan melibatkan akademisi Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Dinas Perhubungan Kalsel, dan Kementerian Perhubungan RI.

Sementara itu, Peneliti Balitbangda Kalsel, Arif Anwar menyebut, sebelum melaksanakan penelitian di lapangan, terlebih dahulu pihaknya menyusun tim pengkaji, dan menggelar workshop serta seminar proposal.

"Penyusunan tim dulu, setelah itu baru melaksanakan workshop bersama dengan stakeholder terkait. Selebihnya bakal ada seminar proposal. Setelah semuanya selesai, lalu survey lapangan," katanya. (ris/ran/ema)

RENCANA RUTE KERETA BANDARA

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB

Januari hingga Maret, 7 Kebakaran di Balangan

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:35 WIB
X