BANJARMASIN – Mengatur pola makan para pegulat menjadi perhatian khusus pelatih fisik Kelana Sukma selama menjalani ibadah puasa. Khususnya bagi para pegulat Kalsel yang tengah mempersiapkan diri di ajang PON XX Papua nanti.
Selama bulan Ramadan, porsi latihan para pegulat memang sedikit dikurangi. Namun, bukan berarti tim pelatih tidak memperhatikan hal kecil lainnya. Salah satu hal yang menjadi perhatiannya adalah pola makan.
Kelana menceritakan bahwa tidak mudah untuk mendidik pola makan pegulat. Bukan hanya di tingkat amatir, pegulat profesional pun sepengetahuannya cukup sulit untuk mengatur pola makan yang baik dan benar. “Yang menjadi masalah di sini (Kalsel, Red) adalah anggaran dana konsumsi itu langsung turun ke kantong atlet. Tim pelatih tidak bisa memberikan gizi yang tepat untuk mereka, karena tidak terpantau langsung,” ungkapnya.
Mereka hanya bisa memberitahu makanan apa saja yang boleh dimakan dan mana pula dihindari. “Saat berpuasa ini seperti ini sebenarnya bisa dilakukan sahur di rumah masing-masing dan berbuka di tempat latihan. Tapi, itu jarang terjadi karena mereka lebih memilih pulang ke rumah masing-masing,” jelasnya.
Menurutnya, itu tidak bisa disalahkan. Mereka tidak sedang pemusatan latihan atau TC. “Jika TC, tentu mereka akan ditempatkan satu tempat untuk kami pantau secara khusus,” tambahnya.
Kelana menyarankan ke depannya pola makan pegulat ini agar bisa lebih teratur lagi. Melalui catering, atau PGSI Kalsel yang mengatur secara langsung. “Harus diingat, pola makan menjadi hal penting untuk menunjang prestasi pegulat. Gara-gara latihan yang keras jika pola makan bermasalah bisa berpengaruh dengan adaptasi saat pemulihan ketika mereka cedera,” tutupnya.(bir/dye/ema)
