Mencetak Generasi Hafiz Quran dari Kecil

- Selasa, 27 April 2021 | 15:29 WIB
BELAJAR: Santri Pesantren Tahfiz Quran As'adiyah Ahsanu Amala Desa Salino Kotabaru.
BELAJAR: Santri Pesantren Tahfiz Quran As'adiyah Ahsanu Amala Desa Salino Kotabaru.

Sekolah sambil mondok, mengapa tidak? Dengan penuh semangat santri As'adiyah Ahsanu Amala Kotabaru. Pagi santri tersebut sekolah menjalani sebagaimana sekolah pada umumnya, sore dan malam mereka menimba ilmu agama.

-- Oleh: Jumain, Kotabaru --

Pesantren As'adiyah Ahsanu Amala terletak di Desa Salino Kecamatan Pulau Laut Tengah Kabupaten Kotabaru. Pesantren ini didirikan sejak tahun 2014, awalnya hanya program Tahfiz Quran. Kenapa didirikan pesantren? Agar anak-anak di Salino bisa lebih mendalami ilmu agamanya lagi.

Kemudian, dua tahun setelah semua berjalan lancar, baru dibuka program Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) yaitu untuk anak anak yang paginya sekolah di SD dan SMP Negeri, sorenya bisa menuntut Ilmu Agama.

Jadi untuk formalnya itu Tsanawiyah dan Non formalnya itu Program Tahfiz Quran dan MDA.

"Pengajar di Pesantren As'adiyah Ahsanu Amala ada 13 orang, pengajarnya sendiri yang mendominasi ialah orang Pulau Laut Tengah," ucap Pengasuh Pondok Pesantren As'adiyah Ahsanu Amala, Tahfiz Quran Desa salino Kyai Muda Ahmad Amiruddin.

"Untuk yang menginap dalam program binaan Tahfiz ada sekitar enam orang ikhwan (putera) dan ahwat (puteri) 10 orang. Totalnya untuk Tsanawiyah ada 38 orang kalau MDA sekitar 30 orang," jelas Hamdan, Kepala Sekolah Pesantren As'adiyah Ahsanu Amala.

Pihak yayasan juga berencana membangun Pondok pesantren yang lebih luas lagi di atas lahan milik yayasan. "Kami juga akan membuatkan asrama untuk santri kami, mudahan nantinya juga ada donatur yang mau membantu, karena untuk sementara santri kami disini ruang kelas yang dijadikan asrama dan santri selain dari Kabupaten Kotabaru juga ada santri yang dari Kabupaten Tanah Bumbu," tambahnya.

Adapun untuk gedung dan lokal yang ada sekarang, donatur awalnya adalah Haji Sarmiyah dan sekarang H Pato, juga bantuan dana CSR perusahaan.

“Kita ada juga infak dari anak anak, kalau MDA sekitar 10 ribu kalau Tsanawiyah 20 ribu perbulan sisanya dari sumbangan Hamba Allah, yang langsung datang ke yayasan," tambahnya lagi.

Kalau pendaftarannya sendiri disini, untuk yang formal dengan brosur atau per semester sama seperti sekolah pada umumnya untuk Program Tahfiznya terbuka kapan pun yang mau.

"Program Tahfiz sudah ada santri putra yang menyelesaikan hapalan 30 juz. Untuk program tahsin yang Tsanawiyah ada yang hapal 9 juz,” terangnya.

Menariknya, program Tahfiz Quran di sini tidak menetapkan kriteria umur untuk santri, siapa pun bisa belajar walau orang tua sekalipun. “Kecuali yang Tsanawiyahnya, karena ini formal jadi sama seperti sekolahan jadi orang tua tidak bisa ikut," tutupnya. (mr-155/bin/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X