Kisah Warga Banua Jalani Ramadan di India

- Selasa, 27 April 2021 | 15:48 WIB
DI INDIA: M Agoes Aufiya, 31, pria berasal dari Kota Martapura, Kabupaten Banjar saat berfoto dengan istri dan kedua anaknya. Mereka saat ini tengah menjalani Ramadan di India. | FOTO: INSTAGRAM M AGOES AUFIYA
DI INDIA: M Agoes Aufiya, 31, pria berasal dari Kota Martapura, Kabupaten Banjar saat berfoto dengan istri dan kedua anaknya. Mereka saat ini tengah menjalani Ramadan di India. | FOTO: INSTAGRAM M AGOES AUFIYA

India sekarang sedang jadi sorotan dunia, karena mengalami gelombang kasus Covid-19 parah dalam beberapa pekan terakhir. Radar Banjarmasin berhasil menghubungi warga Kalsel yang sedang berada di sana untuk mengetahui bagaimana Ramadan mereka di tengah kondisi saat ini.

-- Oleh: SUTRISNO, Banjarbaru --

Warga yang berhasil dihubungi Radar Banjarmasin ialah M Agoes Aufiya, 31. Pria berasal dari Kota Martapura, Kabupaten Banjar ini sejak 2013 berada di India untuk menyelesaikan studi S2 di Kota New Delhi.

Dihubungi melalui WhatsApp, Agoes menyampaikan bahwa kondisinya bersama istri dan kedua anaknya sekarang baik-baik saja. "Termasuk warga negara Indonesia lainnya juga baik di sini," ucapnya.

Namun, dia mengungkapkan, kondisi Ramadan yang mereka jalani saat ini berbeda dengan tahun lalu. Ini lantaran pemerintah India sedang menerapkan lockdown di beberapa kota, termasuk di New Delhi akibat tingginya kasus Covid-19.

"Kami mengalami lockdown sejak 20 April sampai sekarang. Karena kasus terus meningkat. Bahkan, dalam sehari ada kenaikan sampai 350 ribu kasus," ungkapnya.

Karena diterapkannya lockdown, Agoes menuturkan, masyarakat tidak diperbolehkan beraktivitas di luar rumah. Termasuk salat terawih berjemaah dan buka puasa bersama. "Padahal, ketika tidak ada Covid-19 kami biasanya buka puasa bersama di Kedutaan Besar RI bersama WNI lainnya," tuturnya.

Lantaran tidak bisa menggelar salat terawih dan buka puasa bersama, menurut ayah dua anak ini suasana Ramadan menjadi tidak terasa.

"Aktivitas yang diperbolehkan hanya membeli bahan makanan. Selain itu, masyarakat diminta di rumah saja. Hanya orang-orang tertentu yang boleh melakukan perjalanan," ujarnya.

Lalu bagaimana dengan kehidupan umat Muslim di India, sebagai pemeluk agama minoritas? Agoes bersyukur saat ini umat Muslim di sana bisa hidup berdampingan dengan pemeluk agama mayoritas: Hindu.

"Tapi salah satu tantangannya ialah bagaimana bisa menjaga keharmonisan antara Muslim dan Hindu. Walaupun sebelumnya ada konflik agama," ucapnya.

Dia menyebut, umat Hindu di India saat ini mencapai 80 persen dari total penduduk sekitar 1,3 miliar. Sedangkan Muslim diperkirakan hanya 14 persen. (ris/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Investor Masuk, Orientasi PAM Bandarmasih Berubah?

Senin, 15 April 2024 | 17:00 WIB

Liburan di HST, Wisata Air Jadi Favorit Pengunjung

Senin, 15 April 2024 | 14:00 WIB

Libur Lebaran, 2 Kecelakaan Maut di Banjarmasin

Senin, 15 April 2024 | 12:10 WIB
X