AMUNTAI - Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) melarang kegiatan Bagarakan Sahur atau membangunkan orang untuk santap sahur dengan menyetel musik dengan keras yang tak ada tema Ramadannya sama sekali.
Dinas Pol PP dan Damkar HSU dibantu Polsek Amuntai Kota dan Koramil Amuntai Tengah menggelar razia dan memberikan teguran sebagai bentuk pembinaan pada kelompok remaja yang kerap menggunakan mobil pikap dengan sound system berlebihan.
Plt DP3-Damkar Kabupaten HSU Jumadi menegaskan, melaranga begarakan sahur dengan menyetel musik keras, sebagai bentuk respons atas laporan masyarakat yang terganggu oleh kegiatan tersebut.
Karena dianggap sangat mengganggu ketertiban masyarakat terlebih waktu tidur masyarakat yang akan melaksanakan sahur.
"Ada kami tertibkan rombongan kendaraan Tossa yang membawa remaja untuk bagarakan sahur yang masuk di kawasan kota. Aksi mereka dinilai salah karena cara yang digunakan sangat mengganggu kekhusyukan bulan suci ini," kata Jumadi pada Radar Banjarmasin baru-baru ini.
Ia menegaskan, boleh melaksanakan bagarakan sahur dengan tidak menggunakan musik keras sebelum pukul 03.00 Wita tanpa arakan. "Bila ada kami jumpai langsung diamankan sarana tersebut," tegasnya.
Adapun Patroli dimulai Pukul 00.15 Wita hingga 03.00 Wita bersama tim dari anggota TNI dan Polri, serta pihak Dinas Kominfo HSU dalam publikasi kegiatan penertiban.
Pihaknya akan terus melakukan operasi seperti ini, khususnya untuk menjaga Trantibum selama Ramadan ini.
Sementara itu, Novi warga Kelurahan Kebun Sari mengaku mengapresiasi kinerja Satuan Pol PP dan tim dari Polres HSU dan Kodim Amuntai yang melakukan penindakan pada remaja yang menyetel musik dugem dalam membangunkan orang sahur.
"Ini sangat mengganggu kami. Jadi cukup masjid dan langgar yang membangunkan sahur. Saat ini juga sudah ada alarm HP juga bisa membangun kan orang untuk Sahur," singkatnya. (mar/ema)
