Balasan Atas Kegembiraan Menyambut Ramadan

- Rabu, 28 April 2021 | 12:58 WIB
Guru Usfia Rusdi
Guru Usfia Rusdi

PELAIHARI - Bulan Ramadan disebut juga sebagai bulan pelebur segala dosa. Oleh karena itu Nabi Muhammad SAW pernah bersabda “Siapa yang gembira hatinya dengan menjumpai, menemui bulan ramadan yang mulia maka Allah SWT akan memgharamkan jasadnya dijilat oleh api neraka.”

Jadi setiap orang yang gembira dengan tibanya bulan Ramadan, penuh dengan kesenangan, keikhlasan dan keridaan semata-mata mengharap rahmat serta pahala dari Allah SWT. maka orang ini akan mendapat keampunan atas dosa dan kesalahannya oleh Allah SWT.

"Oleh karena itulah kita sebagai hamba-hamba Allah yang beriman bersenantiasa bergembira dengan tibanya bulan Ramadan yang mulia," ucap Guru Usfia Rusdi, Pimpinan Majelis Sholawat Wa Taklim Nurul Muhibbin Tanah Laut.

Guru Usfia menceritakan, pernah suatu ketika ada sebuah hikayat yang dinukil dari orang-orang soleh, bahwasanya ada seorang laki-laki ketika hampir tiba/mau tiba bulan Ramadan dia bergembira.

Wujud kegembiraannya dia melakukan pembersihan diri seperti bercukur rambut, berbenah-benah pakaian, berbenah-benah rumah, berbenah-benah perabotan, berbenah-benah pekarangan, semua dibenahinya.

Akan tetapi laki-laki ini memang orangnya tidak saleh, dia kadang-kadang bisa melakukan kemaksiatan, kadang-kadang beribadah dan kadang-kadang tidak beribadah.

Manusia yang merencana namun Allah yang mentakdirkan, ternyata laki-laki ini tidak sempat menemui bulan yang mulia, bulan Ramadan. Dia meninggal dunia beberapa hari sebelumnya.

Pada suatu malam seorang kyai bermimpi bertemu dengan laki-laki yang bergembira dengan datangnya bulan Ramadan. Ternyata laki-laki ini diberi kemuliaan oleh Allah SWT, dia diberikan rumah dan perabotan-perabotan yang sangat indah serta sajian makanan yang sangat lezat.

Kemudian si kyai itu bertanya kepadanya, aku tahu sifat kamu diwaktu hidup, kamu kadang beramal saleh kadang tidak, kadang kamu beribadah kadang tidak. Tetapi aku bingung kenapa Allah memberikan kemulian kepada engkau.

Laki-laki itu menjawab, “Wahai kyai aku pernah mendengar sebuah hadis yang mana siapa yang gembira hatinya dengan bertemu bulan Ramadan, maka Allah akan haramkan tubuhnya dijilat oleh api neraka, karena itulah apabila tibanya/hampir tibanya bulan Ramadan aku mewujudkan rasa senang dan rasa gembiraku dengan berbersih-bersih diri. Dan masih banyak lagi hal-hal yang lain yang aku lakukan untuk mewujudkan rasa gembira ku dengan tibanya bulan Ramadan”.

“Maka karena itulah rasa gembiraku yang aku wujudkan dan tuangkan dengan bersih-bersih dan berbagus-bagus diri ini. Maka Allah berikan kemuliaan kepada ku seperti yang engkau saksikan saat ini," sambungnya.

"Begitu mulia kedudukan bulan ramadan ini, sehingga orang yang belum menemui Ramadan. Ajalnya sudah dijemput oleh Allah SWT, tetapi dihatinya ada tertanam keinginan untuk membesarkan dan mentakzimkan bulan Ramadan. Walaupun dia tidak ketemu bulan Ramadan. Allah sudah haramkan jasadnya disiksa didalam neraka," tandas Guru Usfia.

Apalagi bagi kita yang sudah ditakdirkan oleh Allah SWT saat ini sudah beberapa hari kita berpuasa dibulan yang mulia ini, bulan keampunan, bulan rahmatnya Allah SWT. Semoga Allah SWT menerima segala amal ibadah, perbuat yang kita kerjakan saat ini. Semoga Allah SWT memandang rahmat dan meridai akan kita semua, semoga Rasulullah SAW senantiasa memberi safaat kepada kita ilaa yaumil qiyamah. (mr-156/bin/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X