Sehari Rugi Ratusan Juta, Penumpang Mengejar Pulang Sebelum 6 Mei

- Jumat, 30 April 2021 | 14:39 WIB
CURI START: Para penumpang kapal di pelabuhan Trisakti Banjarmasin. Mereka berdesakan pulang sebelum larangan mudik diberlakukan. | FOTO: M OSCAR FRABY/RADAR BANJARMASIN
CURI START: Para penumpang kapal di pelabuhan Trisakti Banjarmasin. Mereka berdesakan pulang sebelum larangan mudik diberlakukan. | FOTO: M OSCAR FRABY/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Larangan mudik Lebaran dari pemerintah pada 6-17 Mei membuat pengusaha pelayaran terpukul. Kerugian yang dialami diprediksi ratusan juta rupiah dalam sehari.

Padahal momen mudik Lebaran, bagi pengusaha pelayaran adalah kesempatan mengambil keuntungan yang besar. Di mudik Lebaran ini lah para penumpang kapal yang paling tinggi. Sebelum pandemi Covid-19, dalam sekali perjalanan, mereka bisa memberangkatkan seribu penumpang. Belum lagi keuntungan muatan angkutan barang.

“Mau bagaimana lagi, momen mudik Lebaran paling kami tunggu. Selain banyak penumpang, juga membuktikan dan menyampaikan pelayanan kami di atas laut,” ujar Kepala Cabang PT Dharma Lautan Utama (DLU) Banjarmasin Anton Wahyudi.

Dia menyebut, animo penumpang kapal laut sebetulnya masih tinggi. Selain lantaran harga tiket yang terjangkau, saat ini fasilitasnya pun sudah sangat nyaman. “Buktinya saat ini masih ada penumpang, meski tak sebanyak dulu sebelum pandemi,” tuturnya.

Bahkan penumpang kapal laut di bulan Ramadan terangnya, lebih banyak dibandingkan sebelum Ramadan. “Sebelum Ramadan paling banyak penumpangnya sekitar 50-70 orang. Memasuki bulan Ramadan, rata-rata sekitar 100 penumpang,” sebut Anton.

Meski manut dengan kebijakan pemerintah ini, dia berharap ketika sudah ketatnya penerapan protokol kesehatan kepada semua penumpang, hendaknya larangan Mudik ini diberi kelonggaran. “Paling tidak jumlah penumpang dibatasi, apalagi saat ini semua calon penumpang harus tes antigen dan GeNose C19 terlebih dulu,” ujarnya.

Anton masih bisa bernafas lega, larangan Mudik hanya dikhususkan kepada penumpang orang. Sementara untuk angkutan masih bisa diberangkatkan. “Tapi saat ini angkutan barang pun tak seramai dulu. Paling tidak menutup pemasukan angkutan orang yang hilang,” imbuhnya.

Di sisi lain, Manajer SDM dan Umum PT Pelindo III Regional Kalselteng, Wahyu Eko Yulianto mengatakan, kapal pengangkut penumpang sudah tak bisa lagi membawa penumpang orang pada 6-17 Mei mendatang. Pihaknya menegaskan, petugas akan menjaga ketat keberangkatan kapal laut.“Nanti kapal boleh mengangkut logistik saja. Penumpang orang akan kami turunkan jika di luar sopir dan kernet,” tegasnya.

Sementara, dari pantauan koran ini, Pelabuhan Trisakti Banjarmasin ramai penumpang dengan tujuan Pulau Jawa. Para penumpang pun mengaku mereka memilih pulang kampung sebelum 6 Mei agar bisa bertemu dengan keluarga di kampung halaman.“Daripada nanti repot. Mending sekarang, apalagi pekerjaan sudah selesai dan sudah bisa ditinggal,” ujar Dwianto pria asal Mojokerto, Jawa Timur. 

Hal yang sama dituturkan Hendri, pria asal Sidoarjo, Jawa Timur yang bekerja di sektor perkebunan itu lebih memilih pulang kampung cepat sebelum larangan mudik Lebaran. “Takutnya ketika masuk ke daerah saya yang susah. Lebih baik sekarang, mumpung sudah dapat izin dari perusahaan,” katanya. (mof/ran/ema)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X