Konsistensi Komitmen Pendidikan

- Sabtu, 1 Mei 2021 | 10:05 WIB
Oleh: Sari Oktarina, M.Pd
Oleh: Sari Oktarina, M.Pd

Petaka penyakit yang hingga kini masih mewabah dan menyeramkan adalah Coronavirus disease 2019 atau yang umum disingkat Covid-19. Jenis virus baru yang penularannya cepat dan mematikan ini telah memporakporandakan kehidupan manusia di dunia. Tidak peduli dalam situasi atau kondisi, serta tempat manapun, virus corona yang keberadaannya tidak terlihat, tetapi sanggup menebar teror di se antero jagat. Virus ini mempengaruhi kesehatan, bahkan sendi kehidupan keseluruhannya.

============================
Oleh: Sari Oktarina, M.Pd
Kepala SMA N 11 Banjarmasin
Ketua Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Kalsel
============================

Sementara itu, pemberantasnnya sangat sulit. Perlu waktu yang sangat panjang, ibarat penantian yang tak kunjung henti, apalagi telah bermutan menjadi virus baru turunannya. Berbagai aktivitas sosial terpengaruh dengan keberadaan virus corona ini, tak terkecuali dunia pendidikan di tanah air yang setiap tahun diperingati pada tanggal 2 Mei dengan upacara, dan penyampaian berbagai hal terkait pendidikan, tentang kondisi saat ini, dan perspektif ke depan serta berbagai kebijakan terkait dengan pelaksanaannya di tanah air.

Hardiknas 2021 terpengaruh dan masih berada pada musim pandemik corona, dan berada pada bulan Ramadan. Secara ritual, dengan masih belum musnahnya virus, peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tidak dilaksanakan dengan berbagai aktivitas sebagaimana biasanya, termasuk secara khusus penyelenggaraan upacara yang biasanya diselenggarakan di seluruh jajaran birokrasi.

Kemendikbud meniadakan penyelenggaraan upacara di satuan pendidikan hingga perwakilan pemerintah Republik Indonesia di luar negeri. Kemeriahan peringatan Hardiknas berganti dengan keprihatinan dan sebagai penanda, tema dari peringatan kali ini terkonsentrasi pada upaya pencegahan penyebaran pandemi virus corona dimaksud.

Dari kebijakan yang diinisiasi oleh pemerintah (C.q. Menteri Pendidkan dan Kebudayaan) menunjukkan bahwa Kemendikbud selaku panitia penyelenggara peringatan Hardiknas 2021 meniadakan penyelenggaraan upacara bendera yang umumnya wajib diselenggarakan kantor instansi pusat dan daerah, setiap satuan pendidikan, serta kantor perwakilan Republik Indonesia di luar negeri. Untuk itu kepada seluruh instansi terkait diharapkan mengikuti upacara melalui siaran virtual di YouTube Kemendikbud dan TV Edukasi. Selebihnya tidak ada aktivitas yang mengumpulkan orang banyak saat memperingati Hardiknas 2021.

Teknis dari peringatan itu adalah dengan menyelenggarakan upacara bendera peringatan Hardiknas tanggal 2 Mei 2021 secara terpusat, terbatas, dan memerhatikan protokol kesehatan pencegahan penyebaran virus corona. Protokol dimaksud sebagaimana telah ditetapkan pemerintah. Kendatipun prihatin, namun ditekankan agar pelaksanannya tanpa mengurangi makna, semangat dan kehikmatan acara.

Sementara itu, sifat desentralitatif dari peringatan Hardiknas lebih ditekankan kepada wilayah masing masing. Ada daerah tertentu yang mengisinya dengan webinar, dan aktivitas lain yang intinya tetap mengapresiasi Hardiknas sebagai momentum untuk tetap komit terhadap kemajuan pendidikan bangsa Indonesia.

Mengenang Ki Hajar Dewantara

Satu di antara yang mempertemukan komietmen dimaksud adalah pada terwujudnya kehikmatan ini secara visual dilaksanakan dengan mempertemukan pada satu titik, yaitu mengenang jasa Ki Hadjar Dewantara. Kalimat bijak yang harus senantiasa dikenang dari peringatan ini adalah kalimat beliau: Tanpa lahirnya pendidikan nasional, bangsa Indonesia tidak akan ada. Sebuah ungkapan bijak dari sosok yang peduli akan pendidikan bangsa ini. Gelar Bapak Pendidikan Nasional pun disematkan pada dirinya.

Oleh karena kepedulian yang sangat tinggi pada zamannya, ia mendirikan Taman Siswa. Taman Siswa sangat menekankan pendidikan rasa kebangsaan kepada peserta didik agar mencintai bangsa dan tanah air. Saat itu perjuangannya adalah untuk memperoleh kemerdekaan.

Di tengah keseriusannya mencurahkan perhatian dalam dunia pendidikan di Taman Siswa, Ki Hadjar Dewantara rajin menulis, dengan tema pendidikan dan kebudayaan berwawasan kebangsaan. Tulisan yang berjumlah ratusan itu intinya adalah bagaimana memajukan pendidikan khususnya golongan pribumi. Dengan itu pula, Ki Hadjar Dewantara berhasil meletakkan dasar dasar pendidikan nasional bagi bangsa Indonesia.

Setelah zaman kemerdekaan, Ki Hadjar Dewantara ditunjuk untuk posisi Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan yang pertama. Sejalan dengan ini, nama Ki Hadjar 3 Dewantara bukan saja diabadikan sebagai seorang tokoh dan pahlawan pendidikan (Bapak Pendidikan Nasional).

Sebagai momentum dunia pendidikan, karena jasanya yang besar bagi bangsa Indonesia maka tanggal kelahirannya 2 Mei dijadikan dan diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Ki Hadjar Dewantara juga ditetapkan sebagai Pahlawan Pergerakan Nasional.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X