Warga Mataraman Mengadu, Haji Denny: Bisnis Tambang Wajib Perhatikan Kelestarian Lingkungan dan Kesejahteraan Masyarakat Banua

- Sabtu, 1 Mei 2021 | 10:31 WIB
DAMPAK TAMBANG: Haji Denny bersama Yanto, warga Dusun Sumur Tutup, Desa Pasiraman, Mataraman.
DAMPAK TAMBANG: Haji Denny bersama Yanto, warga Dusun Sumur Tutup, Desa Pasiraman, Mataraman.

MATARAMAN - Salah seorang warga dari Dusun Sumur Tutup, Desa Pasiraman, Kecamatan Mataraman, Kabupaten Banjar, mengadu kepada Haji Denny Indrayana tentang dampak lingkungan yang diakibatkan aktivitas tambang batu bara, Jumat (30/4).

Di sela kegiatan di Mataraman, Haji Denny bertemu Yanto, warga Dusun Sumur. Ia mengeluhkan jalan yang rusak, berdebu, serta suara bising akibat kegiatan pertambangan di dekat desa. Sehingga mengganggu aktivitas masyarakat sekitar.

Yanto berkata, masyarakat menyadari bahwa aktivitas pertambangan itu mengancam eksistensi ekosistem dan sumber daya alam, serta permukiman dan lahan pertanian warga.

Menurutnya, ada empat desa yang terdampak akibat aktivitas pertambangan di sana. Yakni Desa Pasiraman, Pematang Danau, Surian dan Sumur Tutup.

Sejak ada aktivitas tambang, kini warga desa mulai kesulitan untuk melakukan cocok tanam. Karena air yang digunakan untuk mengairi sawah telah terkontaminasi limbah, sehingga menjadi asam.

"Tidak seperti dulu lagi, sawah itu sekarang airnya asam dan kuning. Padi-padi ikut berubah menjadi kuning, semenjak ada batu bara," kata Yanto.

Dalam kesempatan itu, Haji Denny menjelaskan kegiatan penambangan batu bara sudah pasti memengaruhi lingkungan dan kehidupan masyarakat sekitar. Kesadaran memelihara alam sudah seyogyanya menjadi agenda dan prioritas para pelaku usaha pertambangan.

Ia menilai, perlu ada komunikasi yang baik antara korporasi dan masyarakat. Sehingga, tidak ada satu pun pihak yang dirugikan dan lingkungan tetap terjaga kelestariannya.

Haji Denny menambahkan, dirinya tidak menolak investasi karena sektor ini penting dalam memutar roda perekonomian. Tetapi baginya, perlu ada perhatian khusus, terutama terkait upaya pelestarian lingkungan. Para pebisnis mesti punya konsep holistik dan tidak terjebak hanya menghitung untung dan rugi saja. Tetapi wajib memerhatikan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

"Tambang di Kalimantan Selatan itu harus dipastikan, selain ramah investasi, tetapi juga ramah lingkungan dab menyejahterakan. Ttidak hanya korporasi, tetapi juga masyarakat Banua," kata Haji Denny. (*)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X